Gaza, MINA – Seorang bocah bernama Mayar Izzuddin dan saudara laki-lakinya, Ali Izzuddin meninggal akibat serangan brutal pendudukan Zionis Israel menghantam rumah kedua orang tua mereka di Kota Gaza, menjelang subuh.
Saat palestina/">bocah Palestina itu sedang menikmati ketenangan di rumah mereka sebelum pesawat tempur Zionis mencabik-cabik rumah mereka.
Mesin perang pendudukan Zionis pembunuhan palestina/">bocah Palestina hingga menabur kesedihan dan kematian di seluruh wilayah di Jalur Gaza yang terblokade.
Selasa (9/5) pagi, secara tiba-tiba, 40 pesawat tempur pendudukan Israel menyerang warga sipil di Jalur Gaza. Serangan mendadak tersebut mengakibatkan 13 warga Palestina meninggal, termasuk 10 anak-anak dan perempuan, Palinfo melaporkan, Rabu (10/5).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Salah satu sasaran serangan udara pendudukan Israel adalah seorang gadis kecil Mayar Izzuddin dan saudara laki-lakinya, Ali Izzuddin.
Keduanya meninggal dunia setelah serangan udara pendudukan Israel menghantam rumah kedua orang tua mereka di Kota Gaza, menjelang subuh, saat mereka sedang menikmati ketenangan rumah mereka sebelum pesawat tempur Zionis mencabik-cabik keterangan tersebut.
Mesin perang pendudukan Zionis membunuh kegembiraan dan ketenangan anak-anak Palestina, mereka menjadi target pendudukan Zionis yang penuh kebencian.
Mayar dan saudara laki-lakinya, Ali, sedang bersiap untuk berliburan yang diadakan di sekolah mereka. Untuk menghabiskan waktu dalam kegembiraan dan kesenangan. Namun liburan mereka berubah menjadi perjalanan abadi ke Rumah Keabadian.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Ayah mereka, Tariq Izzuddin menemui shahid. Ia merupakan eks tawanan yang telah dibebaskan dari penjara pendudukan Israel, yang dideportasi dari kota Arraba, distrik Jenin, dituduh oleh pendudukan Zionis sebagai komandan militer di Brigade Al-Quds dan bertanggung jawab atas aksi serangan di Jenin.
Guru Mayar dan Ali tidak percaya berita mengerikan yang didengarnya. Dia bertanya-tanya: Mengapa kamu pergi, Ali, mengapa kamu pergi, Mayar.
Suasana duka menyelimuti media sosial, akibat rentetan serangan udara yang dilancarkan pendudukan zionis, yang menyasar orang-orang sipil yang tidak bersalah di rumah-rumah mereka.
Guru sejarah, Khaled Al-Khalidi, mengatakan, “Kemarin, dini hari, saya berkomunikasi dengan kepala sekolah. Kami menyelesaikan persiapan untuk perjalanan rekreasi sekolah – yang seharusnya dilakukan hari ini – dan kami memikirkan, merencanakan, merekomendasikan, dan berusaha untuk memilih program yang paling indah untuk membuat mereka senang dan bahagia.”
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Dia melanjutkan, “Hari ini, kami berkomunikasi dan air mata kami jatuh bercucuran, menyambut berita kematian dua bulan terindah kami, Mayar dan saudara laki-lakinya Ali, yang naik ke surga tertinggi.
Insya Allah, didampingi oleh ayah mereka, Tariq Izzuddin, yang berakhlak mulia, dalam perjalanan keabadian mencapai kesenangan agung dan kebahagiaan abadi. (A/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant