Ankara, 16 Dzulqa’dah 1437/19 Agustus 2016 (MINA) – Dua ledakan bom mobil terjadi di dekat kantor polisi di Turki timur pada Rabu (19/8) waktu setempat, mengakibatkan setidaknya enam orang, termasuk seorang anak, tewas, para pejabat Turki mengatakan.
Aljazeera melaporkan, sebuah ledakan besar mengguncang daerah di dekat sebuah kantor polisi di kota timur Turki Elazig dan tiga polisi tewas. Ledakan terjadi beberapa jam setelah sebuah bom mobil meledak dan menewaskan tiga orang di tempat lain di wilayah tersebut.
Rekaman video yang diperoleh kantor berita swasta Dogan menunjukkan, segumpal besar asap mengepul dari daerah ledakan.
Wakil Walikota Elazig, Mahmut Varol mengatakan, kendaraan di depan gedung terbakar akibat ledakan bom mobil.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Video pertama datang dari tempat kejadian menunjukkan bahwa ada orang-orang yang terluka, danb ada ambulan di tempat kejadian, mengangkut korban yang terluka,” Reza Sayah Aljazeera, melaporkan.
Berdasarkan gambar, itu adalah ledakan kuat. Banyak bangunan hancur, lanjut laporan. Kasus masih dalam penanganan pihak keamanan setempat.
Beberapa hari sebelumnya Turki juga dogoncang bom, yang dilakukan oleh anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kata pejabat Turki.
Serangan anggota PKK menargetkan markas polisi di distrik Ipekyolu pusat kota, Mehmet Parlak.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pasukan keamanan Turki telah terkena serangan hampir setiap hari oleh kelompok terlarang PKK sejak tahun gencatan senjata tahun 2015, menyebabkan ratusan polisi dan tentara tewas.
Pemerintah telah berjanji untuk menekan dan membasmi PKK dari Turki timur. Meskipun pembersihan juga sedang berlangsung di organisasi tentara dari orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta gagal bulan lalu.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas sejak kelompok bersenjata PKK mengangkat senjata pada 1984, dengan tujuan mendirikan sebuah negara merdeka bagi minoritas Kurdi di Turki. Meskipun sekarang lebih berfokus pada hak dan tuntutan untuk otonomi yang lebih besar.
Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat memberikan label PKK sebagai kelompok “teroris”. (T/P4/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)