Bogor, MINA – Dua bulan tak hujan di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor kini mengalami krisis air bersih. Lembaga kemanusiaan Indonesia Care salurkan bantuan air bersih sebanyak 25.000 Liter, Kamis (17/8).
Direktur Jaringan Relawan Indonesia Indonesia Care Mohammad Syahri menyebut pihaknya bekerjasama dengan beberapa mitra strategisnya, seperti Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan (AJPLI), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan Oke Komunika mengirimkan bantuan air bersih ke Dusun 3, Desa Weninggalih sebagai dusun terparah dalam bencana kekeringan di Desa tersebut.
Syahril menjelaskan, pengiriman air bersih ini, ditujukan sebagai salah satu upaya Indonesia Care memerdekakan masyarakat dari bencana kekeringan.
“Ini kita lakukan di daerah Bogor setelah maraknya pemberitaan di sejumlah media terkait Desa Weninggalih ini mengalami kekeringan sejak 2 bulan lalu pasca tidak turunnya hujan,” kata pria yang akrab disapa Choy tersebut,
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Oleh karena itu, tambah Choy, setelah pihaknya melihat kondisi yang memprihatinkan di Desa Weninggalih, Indonesia Care pun berupaya mencari dukungan untuk membantu masyarakat yang menderita, tahap pertama ini pihaknya mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 25 ribu liter.
Air yang disalurkan selain untuk kebutuhan rumah tangga, juga didistribusikan ke sejumlah sarana ibadah berupa penyediaan air berwudhu.
“Kondisi saat ini kekeringan masih terus terjadi, masyarakat masih membutuhkan dukungan air bersih. Ini salah satu upaya yang kita lakukan, kita salurkan di desa terparah Weninggalih,” ucapnya.
Di tengah aktifitas distribusi, Kepala Desa (Kades) Weninggalih Mamat Rahmat menyampaikan ucapan rasa terimakasihnya atas bantuan air bersih yang telah diterima oleh warganya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
“Memang di desa Weninggalih sekarang krisis air, bahkan kami telah berkoordinasi dengan BPBD terkait kekurangan air. Suplai yang dikirim dari BPBD masih sangat terbatas,” ujarnya.
Mamat menjelaskan, Desa Weninggalih, telah mengalami krisis air bersih sejak dua bulan yang lalu, semenjak musim kemarau melanda.
“Bahkan (kiriman air) untuk kami itu ada 35+3 truk dalam sebulan ini, alhamdulillah dengan bantuan tersebut kami terbantu,” jelasnya.
Di Dusun 3, Pemerintah Desa (Pemdes) sempat melakukan upaya pengeboran guna mencari titik air agar masyarakat tak lagi mengalami kesulitan air bersih.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Setelah di gali hingga 200 meter, kami belum menemukan air sama sekali, hasil geolistrik lima titik di Dusun titik itu tidak menemukan mata air dan kami sudah mengajukan ke pemkab, namun karena tidak ada sumber air, program tersebut tidak bisa dilakukan di Dusun 3 Weninggalih,” paparnya.
Harapan warga Desa Weninggalih adalah masuknya pipa-pipa penyaluran air yang dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, terkhusus di Dusun 3.
“Dua bulan terakhir karena gak hujan, di Desa Weninggalih terutama Dusun 3 mengandalkan air resapan hujan. Makanya di setiap rumah pasti ada tangki penampungan. Di Dusun 3, sekitar 1.500 Jiwa. Satu Desa terdampak semua, tapi alhamdulillah disana, di Dusun 1 dan 2 dapet program dari pamsimas, jadi gak terlalu kekurangan air,” pungkasnya. (R/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas