Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Emas Olimpiade 2024 Persembahan Pemuda Muslim Pontianak dan Serang

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 9 Agustus 2024 - 16:10 WIB

Jumat, 9 Agustus 2024 - 16:10 WIB

37 Views

Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo meraih emas di Olimpiade Paris 2024 , Kamis, 8 Agustus 2024. (Foto: Ist)

Pemerintah dan rakyat Indonesia yang awalnya penuh semangat mendukung keikutsertaan para atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024, mulai gelisah dengan menyisakan sedikit asa, ketika putra-putri bangsa berguguran satu demi satu. Tidak kunjung meraih medali.

Pada pagelaran kali ini, Indonesia menurunkan 29 atlet untuk 12 cabang olah raga.

Satu-satunya medali yang Timnas raih datang dari cabang olahraga bulutangkis partai tunggal putri. Gregoria Mariska Tunjung adalah satu-satunya dari sembilan pebulutangkis Indonesia yang mendapatkan medali.

Meski hanya medali perunggu, tapi istimewanya itu adalah medali pertama yang dipersembahkan untuk Indonesia di ajang olahraga kasta tertinggi di dunia tersebut.

Baca Juga: Buya Hamka, Ulama Produktif Penulis Lebih dari 100 Buku

Setelah Gregoria, belum lagi ada atlet Indonesia yang kunjung naik podium juara, padahal beberapa hari lagi pesta olah raga itu akan berakhir.

Pecah telur emas

Empat hari menjelang Olimpiade Paris 2024 berakhir, tepatnya Kamis, 8 Agustus 2024, asa bangsa Indonesia digantungkan kepada Veddriq Leonardo, atlet panjang tebing yang sudah memiliki koleksi kampium di ajang panjat tebing dunia.

Ketika tiga dari empat atlet panjat tebing Indonesia berguguran -Rajiah Sallsabillah kalah di perebutan perunggu, Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti di perempatfinal, dan Rahmad Adi Mulyono gagal lolos ke babak gugur- Veddriq harapan satu-satunya untuk medali emas. Itu diperkuat setelah dia sempat memecahkan rekor dunia speed climbing putra Olimpiade 2024, ketika seeding heats alias babak pemeringkatan, Selasa (6/8/2024). Veddriq sanggup membukukan waktu tercepat 4,79 detik.

Baca Juga: Teuku Muhammad Hasan, Pejuang Kemerdekaan Asal Aceh

Rekor itu kemudian terpatahkan pada laga pamungkas hari Kamis (8/8/2024) oleh atlet Amerika Serikat Sam Watson dengan waktu 4,74 detik, yang mengantarnya meraih medali perunggu.

Tangis haru, sorak kegembiraan dan apresiasi seketika bergemuruh di Le Bourget Climbing Venue Paris dan penonton di Tanah Air, ketika pada grand final Veddriq mengalahkan atlet Tiongkok Wu Peng dengan perolehan waktu 4,75, lebih cepat 0,02 dari Wu Peng.

Sejarah pun tercipta dengan pecahnya telur medali emas kontingen Indonesia. Veddriq membawa cabang olahraga panjat tebing peraih emas pertama Indonesia di Olimpiade di luar cabang bulutangkis.

Lagu Indonesia Raya pun berkumandang untuk pertama kalinya di Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Jejak Dakwah Ustaz Wahyudi KS, Merajut Ukhuwah Menyatukan Umat

Debut langsung emas

Tidak sampai 24 jam kemudian, di saat rakyat Indonesia terlelap dalam tidur malamnya, lagu Indonesia Raya kembali berkumandang di Paris. Jumlah perolehan emas Indonesia bertambah menjadi dua.

Rizki Juniansyah, lifter asal Kota Serang, Banten, adalah atlet kedua Indonesia yang menyumbangkan emas.

Tidak hanya emasnya yang membuat peraihan juara satu itu istimewa bagi Rizki, fakta bahwa itu adalah debut Rizki di ajang Olimpiade dan dia memecahkan rekor angkatan clean and jerk kelas 73kg di Olimpiade.

Baca Juga: Cut Nyak Dien, Ibu Perbu Orang Sumedang

Bertanding di South Paris Arena 6 pada Kamis waktu Paris atau Jumat dini hari (9/8/2024), Rizki mencatatkan total angkatan 354 kg, yang terdiri dari 155 kg pada snatch dan 199 kg pada clean & jerk.

Dua Pemuda Berkarakter Religius

Dilihat dari namanya, Rizki Juniansyah tidak diragukan lagi bahwa dia beragama Islam. Namun tidak bagi Veddriq Leonardo yang namanya sangat kental warna asingnya. Bagi orang yang belum mengenal Veddriq, kemugkinan besar akan menduga dirinya non-Muslim.

Namun, ternyata kedua atlet penyumbang medali emas bagi Indonesia ini adalah dua pemuda Muslim yang memiliki karakter-karakter religius.

Baca Juga: Sa’ad bin Rabi, Inspirasi Persaudaraan dan Solidaritas Muslim

Misalnya Veddriq, pemuda kelahiran 11 Maret 1997 di Pontianak, Kalimantan Barat ini memiliki karakter yang gigih dalam berlatih tanpa sedikit pun gentar menghadapi berbagai rintangan.

Ibu Veddriq, Rosita, mengungkap raihan medali yang diperoleh putranya tak lepas dari kepribadiannya yang kokoh dan teguh pada pendirian. Semua rintangan dihadapi dengan berani.

“Bahkan, di saat ada kebakaran hutan di Kalimantan, ia tetap berlatih di bawah kabut asap yang memenuhi langit Kalimantan,” kata Rosita.

Nilai religius para atlet panjat tebing juga terpublikasi dalam potongan tulisan yang diunggah akun A. Ainur Rohman di X, mengungkapkan satu suasana agamis ketika para atlet hendak pergi ke Istana Merdeka di Jakarta.

Baca Juga: Izzuddin Al-Qassam Ulama Pelopor Perlawanan Bersenjata Palestina

Karena upacara pelepasan atlet di Kemenpora agak molor, apalagi setelah itu ada pelepasan lainnya di Istana Merdeka, Hendra Basir langsung mengajak dua atletnya Veddriq dan Rahmad untuk shalat zuhur di masjid.

“Kita jamak saja ya, kayaknya nggak keburu asar di Istana karena acaranya padat,” kata Pelatih Hendra kepada kedua anak latihnya untuk menjamak shalat asar di waktu zuhur.

Hendra menjadi imam. Veddriq dan Rahmad menjadi makmum.

“Mari kita berdoa, doakan agar kita diberikan kelancaran selama di Paris ya,” kata Hendra.

Baca Juga: Tukul Sunarto, “Mendidik  dengan Ikhlas Jembatan Menuju Surga”

Ketika Veddriq menjuarai pertandingan di Paris, Hendra menangis tersedu-sedu karena rasa sukur dan harunya atas prestasi Veddriq.

Selain memiliki pelatih yang religius, Veddriq juga didukung oleh keluarga yang kental melaksanakan ibadah.

“Saya bilang, abang fokus saja, di sini mama shalat tahajud dan berdoa terus agar abang dapat emas,” kata Rosita, sebagaimana yang diunggah akun Instagram sports.kompascom.

Ketika ayah dan ibu Veddriq, serta sejumlah keluarga menyaksikan kemenangan Veddriq melalui layar kaca, Rosita segera sujud sukur karena terharu dan bahagia.

Baca Juga: Yahya Al-Sinwar, Pejuang Tempur yang Ditakuti Israel dan AS

Terkait nama putranya yang kebarat-baratan, ayah Veddriq terinspirasi dari nama pemain sepak bola Brasil tahun 90-an, yaitu Leonardo. Sedangkan Veddriq adalah nama pemain sepak bola asal Belanda. Ayahnya memimpikan kelak putranya bisa keliling dunia.

Atlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah meraih emas dan pecahkan rekor Olimpiade, Kamis, 8 Agustus 2024. (Gambar: Tangkapan Layar/Repro)

Rizki Latihan Dekat Masjid

Rizki lahir pada 17 Juni 2003 dari keluarga atlet lifter. Ayahnya mantan atlet angkat besi nasional, Mohammad Yasin yang pernah berprestasi di SEA Games 1983-1993. Ibunya merupakan atlet angkat besi dari Provinsi Banten, Yeni Rohaeni.

Akun A. Ainur Rohman di X juga membagikan sedikit suasana tempat latihan peraih emas kedua Indonesia di Olimpiade Paris tersebut.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Mas’ud, Dari Musibah Menjadi Berkah

“Bayangkan, dr sebuah tempat latihan sangat sederhana dekat sebuah masjid di Serang, Banten. Dr tempat latihan yg tak memenuhi standar yg kadang bunyi bantingan besinya menggema di dalam masjid, bisa lahir seorang peraih emas Olimpiade. Gila usahanya.”

Itulah komentar A. Ainur Rohman tentang Rizki.

Yasin yang ditemui wartawan ANTARA di sasana angkat besi Bulldog Gym di Serang, Jumat (9/9/2024), mengatakan, Rizki sempat mengirimkan video tempat latihannya selama tiga pekan di Kota Montpellier, Prancis bagian selatan.

Ia mengatakan, Rizki memiliki harapan untuk punya sasana latihan seperti tempat latihannya di Prancis menjelang OIimpiade.

Baca Juga: Delapan Tokoh Syuhada Palestina yang Dibunuh Israel

“Yah (ayah), doain Kiki ya di Olimpiade. Kalau Kiki sukses, Kiki ingin mempunyai tempat latihan seperti di video,” ujar Yasin menirukan ucapan anaknya.

“Nah sekarang Rizky tercapai meraih medali emas, mudah-mudahan insyaallah akan terwujud tempat latihan yang memang Rizky dambakan,” ujar mantan atlet angkat besi yang membela Indonesia di SEA Games 1983-1993 tersebut.

Sebelum menjadi juara lifter di Olimpiade Paris 2024, Rizki merupakan juara dunia junior pada 2021 dan 2022 di kelas 73 kg putra. Rizki memegang rekor dunia senior dalam angkatan total, rekor dunia junior dalam angkatan snatch, dan tiga rekor SEA Games. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Sport
MINA Sport