Makkah, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) -Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, dua gelombang manusia yang saling berpapasan tampaknya telah menjadi penyebab jamaah haji saling bertabrakan hingga banyak yang terjatuh dan terinjak-injak di jalan persimpangan Mina-Jamarat.
Menurut saksi mata seperti disebutkan Arab News Jumat (25/9), satu kelompok besar jamaah haji sedang dalam perjalanan menuju jamarat (tempat melempar jumrah) di dekat jalan Souq Al-Arab, berpapasan dengan kelompok besar lainnya dari arah berlawanan yang baru menyelesaikan melempar jumrah.
“Jamaah berdesak-desakan, didorong lagi oleh kelompok jamaah yang lebih besar dari belakang, menyebabkan insiden tidak bisa dihindarkan,” ujar saksi mata.
Menurutnya, personil keamanan sudah meminta kepada jamaah untuk kembali, tetapi mereka sudah terjebak dan terdorong terus ke depan, sehingga terjadi tabrakan arus.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Jamaah haji asal Mesir Abdullah Lotfy (44), mengatakan, “Saya melihat seseorang tersandung di kursi roda dan disusul beberapa orang juga tersandung. Orang-orang saling injak hanya untuk bernapas.”
Insiden berlangsung di sekitar 08:00 pagi waktu setempat, pada saat sekitar dua juta jamaah berbaris dari tenda-tenda di dekat Muzdalifah, setelah mereka menginap dan mengumpulkan 50 kerikil seukuran kacang untuk melakukan lempar jumrah.
Beberapa saat kemudian, jamaah berjatuhan ke tanah. Banyak badan korban meninggal tidak menunjukkan cedera, telentang di pinggir jalan. Seorang petugas dokter mengatakan, sebagian besar dari mereka meninggal karena mati lemas akibat berdesakan di tengah suhu panas 45 derajat.
Segera setelah kecelakaan, ambulan bergegas ke tempat kejadian dan membawa korban meninggal dan terluka ke rumah sakit terdekat. Sebagian besar korban terluka masih trauma, dan banyak yang belum sadarkan diri.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pihak berwenang setempat menyarankan jamaah haji di jalur itu untuk menahan diri dari melakukan lempar jumrah.
Namun, di kompleks jamarat bertingkat, jamaah haji masih terus melempar jumrah, dan banyak dari mereka melanjutkan menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf.
Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, yang juga melakukan ibadah haji, mengunjungi tempat kejadian segera setelah tragedi itu.
Konsul Jenderal India B.S. Mubarak mengatakan pejabat konsuler mampu mengidentifikasi beberapa orang India di antara yang terluka. Namun dia mengatakan jalan di mana kecelakaan itu terjadi bukan jalan yang biasanya dilalui kafilah India dalam mengambil jalur ke Jamarat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mubarak juga mengatakan, kematian salah satu jamaah dari India bernama Neyazul Haque, yang merupakan petugas haji. Tiga orang India lainnya dilaporkan hilang.
Diplomat Pakistan yang berada di tempat kejadian ikut memantau situasi. Sebab ada laporan bahwa beberapa warga Pakistan termasuk di antara para korban.
Menurut para pejabat, sebagian besar korban adalah dari Afrika, Arab dan asal Iran.
Tragedi itu telah menambah duka jamaah haji, terjadi pada hari ketika umat Islam merayakan Idul Adha.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Ini adalah tragedi yang benar-benar memilukan,” kata seorang wanita terluka di Rumah Sakit Al-Jisr, di luar Mina.
“Saya belum pernah melihat kematian massal sedekat seperti ini. Saya juga tidak tahu bagaimana saya selamat,” ujarnya.
Sebagian besar korban terluka dan meninggal dibawa ke Rumah Sakit Darurat Mina, Rumah Sakit Al-Jisr dan rumah sakit lain di Mekkah, Muzdalifah dan di sekitar Arafah. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata