Gaza, MINA – Perusahaan Listrik di Jalur Gaza pada Sabtu pagi (16/9) kembali mengoperasikan dua generator utama pembangkit listrik, setelah masuknya pasokan bahan bakar dari Mesir.
Perusahaan tersebut mengumumkan berdasarkan jadwal distribusi listrik saat ini akan disediakan selama 4 jam dan diikuti dengan pemadaman 16 jam, demikian Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip MINA.
“Jumlah listrik yang tersedia saat ini adalah 115 MW (megawatts), termasuk 70 MW yang disediakan oleh jalur Israel dan 45 MW yang dihasilkan oleh pembangkit listrik Gaza, sementara jalur Mesir masih rusak,” kata pernyataan perusahaan tersebut.
Jalur Gaza membutuhkan sekitar 600 MW listrik per-hari.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Selama lebih dari 11 tahun orang-orang Gaza menderita krisis listrik sebagai daya kebutuhan yang telah mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Sejak diblokade Israel, Gaza selalu mengalami kesulitan, seperti kurangnya pasok listrik, air bersih, gas dan bahan kebutuhan sehari-hari yang dipersulit akses masuknya oleh Israel.
Tidak hanya pemblokadean, Israel juga selalu melakukan serangan dari darat, udara dan laut.
Serangan Israel terus berlanjut hingga saat ini, seperti penembakkan pantai Gaza, penembakan lahan pertanian, penghancuran properti, penangkapan warga, penyitaan kapal, pengerebakkan di rumah-rumah, perampasan makanan, alat medis dan obat-obatan dan lainnya. (T/R10/RS2)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)