Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Investor Tiongkok Manfaatkan Layanan Izin Investasi 3 Jam

IT MINA - Selasa, 19 Januari 2016 - 02:16 WIB

Selasa, 19 Januari 2016 - 02:16 WIB

405 Views

download

Ilustrasi (Foto: SHUTTERSTOCK)

Jakarta, 9 Rabi’ul Akhir 1437/19 Januari 2016 (MINA) – Investor asal Tiongkok kembali memanfaatkan layanan izin investasi 3 Jam. Sepanjang minggu kemarin, terdapat dua lagi investor asal negeri Tirai Bambu tersebut yang menggunakan layanan izin 3 jam.

Dua investor tersebut bergerak di bidang pembangkit listrik dengan nilai investasi US$ 1,8 miliar (sekitar Rp 24,3 triliun) dan industri peralatan rumah tangga dengan nilai Rp 125 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyatakan, dua perusahaan asal Tiongkok tersebut akan menyerap tenaga kerja 1.815 orang. Dengan rincian untuk industri peralatan rumah tangga sebesar 1.500 orang dan pembangkit listrik sebesar 315 orang.

“Salah satu syarat dari layanan izin investasi 3 jam ini adalah menyerap tenaga kerja diatas 1.000 orang dan atau investasi minimal Rp 100 miliar. Kedua investor telah memenuhi persyaratan di atas.  Tentunya, investor harus datang langsung ke BKPM,” ungkap Franky dalam keterangan resmi ke Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (18/1).

Baca Juga: Truk Sengaja Tabrak Kerumunan saat Pesta Tahun Baru di AS, 10 Orang Tewas

Franky menambahkan, untuk investor pembangkit listrik dari Tiongkok tersebut, rencananya akan membangun pembangkit listrik di Banten dengan kapasitas 2 x 1.000 MW.

“Mereka bekerjasama dengan anak perusahaan BUMN kelistrikan, sehingga perkembangannya cukup signifikan untuk mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang merupakan program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur listrik di tanah air,” katanya.

Lebih lanjut Franky menjelaskan, pihak marketing officer BKPM untuk Tiongkok juga masih mengawal minat investasi dari negara tersebut untuk dapat didorong memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam. BKPM mengidentifikasi adanya 13 perusahaan komponen Tiongkok berminat untuk investasi, mengikuti perusahaan otomotif dari negara tersebut yang saat ini sedang konstruksi. Selain itu, dalam kegiatan pemasaran investasi akhir pekan lalu, BKPM juga mengidentifikasi minat dari 4 perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan.

Franky berharap langkah investor Tiongkok tersebut dapat juga diikuti oleh investor-investor lainnya, terutama dari negara 10 negara prioritas yang telah ditetapkan oleh BKPM.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“BKPM siap  untuk memfasilitasi minat nvestasi yang muncul dari investor-investor tersebut untuk dapat segera direalisasikan melalui berbagai kemudahan pelayanan perizinan yang ditawarkan,” imbuhnya.

Dengan tambahan dua investor Tiongkok ini, sudah ada sembilan perusahaan yang sudah memanfaatkan layanan izin investasi 3 Jam. Sembilan perusahaan tersebut terdiri dari empat perusahaan Tiongkok dan lima perusahaan masing-masing : perusahaan gabungan dari Inggris, Belgia, dan Uni Emirat Arab; Inggris; Amerika Serikat; Saudi Arabia, serta perusahaan dalam negeri (PMDN).  Total nilai investasi dari sembilan perusahaan itu mencapai Rp 42,27 triliun. (L/P010/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada awak media, usai menghadiri CEO Roundtable Forum, London, pada Kamis 21 November 2024. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia