Gaza, MINA – Artileri pendudukan Zionis Israel membom empat observatorium perlawanan Palestina di Jalur Gaza timur, hampir tengah malam sekitar dua jam setelah perjanjian gencatan senjata diberlakukan, Sabtu (13/5).
Sumber-sumber lokal seperti dilaporkan Palinfo, artileri pendudukan membom empat observatorium di timur Shejaia, Rafah, Al-Bureij dan Beit Hanoun, yang menjadikan itu sebagai pelanggaran pertama Zionis terhadap kesepakatan gencatan senjata yang dinyatakan oleh Mesir.
Sementara media Ibrani melaporkan, pengeboman itu terjadi setelah dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza menuju permukiman beberapa jam sebelum gencatan senjata diberlakukan.
Perjanjian gencatan senjata dengan pendudukan Zionis mulai berlaku pada pukul 22.00 waktu setempat, Sabtu malam, dengan mediasi Mesir, lima hari setelah agresi dimulai oleh pendudukan dengan membunuh tiga pemimpin Brigade Al-Quds di Gaza.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Sebagaimana diumumkan Brigade Al-Quds, perlawanan mendahului dimulainya implementasi dengan salvo rudal, termasuk penghancuran Tel Aviv, kota-kota yang diduduki, dengan salvo rudal yang intens. Ini merupakan tanggapan atas pembunuhan dan kelanjutan agresi zionis terhadap rakyat Palestina. sebelum gencatan senjata berlaku.
Menurut teks perjanjian, gencatan senjata di dalamnya termasuk berhenti menargetkan orang-orang Palestina, menghentikan penghancuran rumah, dan berhenti menargetkan individu, dan dimulai pukul 10 malam Sabtu.
Khaled Al-Batsh, kepala Departemen Hubungan Nasional Gerakan Jihad Islam menegaskan dalam pernyataan persnya, komitmen gerakannya dan faksi-faksi terhadap gencatan senjata bergantung pada sejauh mana komitmen pendudukan terhadap gencatan senjata dan sejauh mana rasa hormatnya, untuk janji yang dibuatnya kepada para mediator selama upaya untuk menghentikan agresi. (T/R12/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara