Mina, 11 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2014 (MINA) – Lebih dua juta jamaah haji pada Ahad (5/10) merajam simbol iblis dalam praktek ibadah haji yang sejauh ini berjalan aman dan lancar.
“Tidak seperti tahun lalu, (kali ini) saya melihat peziarah bergerak dalam kelompok-kelompok kecil secara tertib,” Amani Harouna, seorang wartawan dari Niger, mengatakan kepada Saudi Gazette yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Hari pertama dari ritual rajam selama tiga hari mulai Sabtu (4/10), hari pertama Idul Adha, di Jumrah Aqaba.
Dengan bertakbir “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)”, kerumunan besar jamaah maju bergelombang ke sekitar Jumrah Aqaba, yang terbesar dari tiga pilar yang berdekatan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ritual melambangkan rajam Nabi Ibrahim terhadap iblis yang muncul tiga kali mencoba menghalanginya dan puteranya Ismail dari menaati perintah Allah. Makna ritual sebenarnya adalah penolakan terhadap kejahatan dalam segala bentuknya dan janji untuk tidak pernah menjadi pengikut setan yang terkutuk.
Ritual ini dimulai setelah para jamaah menyembelih hewan qurban dan melakukan Tawaf Ifadah.
Kerumunan besar jamaah yang maju sepanjang jembatan penyeberangan raksasa yang dibangun di lembah Mina, melempari Jumrah Aqabah.
Jamaah melemparkan kerikil tujuh kali dari belakang pagar atau dari jembatan setiap hari selama tiga hari, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, kepada pilar beton yang melambangkan setan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mohsen Al-Omar, jamaah asal Yordania mengatakan kepada AFP, panas dan banyaknya orang hanya menambah kepada “sukacita melaksanakan ritual”.
Setelah upacara rajam, para peziarah selanjutnya akan pergi ke Mekkah untuk Tawaf Wadaa. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon