Bujumbura, 11 Jumadil Akhir 1437/20 Maret 2016 (MINA) – Dua kuburan massal ditemukan di distrik Cibitoke, utara Bujumbura, ibukota Burundi, negara di kawasan Afrika Timur.
Kepala distrik Cibitoke, Ntahangwa Eddy Hakizimana mengatakan dalam konferensi pers Jumat (17/3) lalu, penemuan itu berdasarkan dari informasi seorang pemuda di telepon. Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Amnesty International pada Januari lalu mengumumkan bahwa gambar satelit baru dan saksi mata menunjukkan puluhan orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan Burundi pada bulan Desember 2015 yang mungkin dikubur di lima kuburan massal di pinggiran ibukota.
Krisis keamanan dan politik di Burundi dimulai sejak April lalu, ketika Presiden Pierre Nkurunziza mengumumkan pencalonannya untuk masa jabatan ketiga.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Yang terburuk dari kekerasan tersebut terjadi pada 11 Desember, ketika 87 orang tewas dalam bentrokan di Bujumbura.
Lebih dari 400 orang telah tewas dan sedikitnya 230.000 warga telah melarikan diri dari negara itu untuk mencari perlindungan di negara-negara tetangga di kawasan Afrika Timur.
Oposisi Burundi telah berulang kali menyesalkan “penangkapan sewenang-wenang” terhadap ribuan aktivisnya oleh pasukan keamanan. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina