Zamboanga City, Filipina, 7 Rabiul Akhir 1437/17 Januari 2016 (MINA) – Dua pria bersenjata yang mengenakan jaket hitam dan ikat kepala Daesh telah tewas dalam bentrokan terpisah di Filipina Selatan, kata seorang komandan militer, Sabtu.
Kolonel Roseller Murillo, komandan Brigif 103 AD yang berbasis di kota Marawi, mengatakan kepada GMA News, orang yang diduga simpatisan Daesh itu tewas bersama dengan dua warga sipil dalam bentrokan di Provinsi Lanao del Sur, Jumat.
Dikatakannya, bentrokan terjadi sekitar 6:00 waktu setempat (pukul 4:00 Jumat WIB), ketika warga sipil memergoki orang-orang bersenjata yang memakai lencana Daesh berkeliaran di sekitar desa di Barangay Gata di Buadi Puso Buntong kota, Murillo.
Warga kemudian ditembaki setelah kepala desa mengirim anak buahnya untuk menyelidiki laporan warga.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Salah seorang yang diduga pendukung Daesh tewas dalam bentrokan berikutnya dan seorang pria lainnya menemui ajalnya dalam bentrokan terpisah dengan pasukan pemerintah di Barangay Lilod, kota Maguing, sekitar pukul 11:20, menurut Murillo.
Komanan militer tersebut mengatakan kedua pria belum diidentifikasi, Mi’raj Islamic News Agency melaporkan, mengutip Anadolu Agency.
Abu Sayyaf telah berjanji setia kepada Daesh, sedangkan kelompok bersenjata lain di Filipina Selatan, Pejuang Islam Kebebasan Bangsamoro juga telah menawarkan dukungan.
Namun demikian, para pejabat keamanan Filipina telah menganggap sepi kaitan mereka dengan Daesh.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sementara itu Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan kepada wartawan, Sabtu, senjata api yang digunakan dalam serangan di Jakarta, Kamis lalu, dibuat di Filipina.
Namun demikian Kapolri tidak membuat kaitan apapun antara kasus di Jakarta dengan kelompok-kelompok bersenjata tertentu yang beroperasi di Mindanao, Filipina Selatan, kawasan dengan penduduk mayoritas Islam yang sudah lama bergolak di Pilipina, karena merasa tidak diperlakukan secara adil oleh pemerintah pusat di Manila. (T/R07/P2 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu