Kabul, MINA – Setidaknya 58 orang tewas dalam dua ledakan di Afghanistan sementara 117 lainnya terluka, kata laporan media, Selasa (24/4).
Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 10 pagi hari Ahad (22/4) ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di antara kerumunan orang yang antre untuk pendaftaran terkait pemilu di Kabul, ledakan ini menewaskan 52 orang dan melukai 112 orang lainnya.
Sekitar dua jam kemudian, sebuah bom meledak di dekat pusat pendaftaran pemilih di Baghlan, yang menewaskan enam orang dan melukai lima orang lainnya. Semua korban adalah anggota keluarga yang sama, Tolo News media lokal melaporkan.
Keluarga itu tengah mengemudi melewati pusat kota Pul-e-Khumri ketika bom diledakkan, kata pejabat kesehatan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Korban tewas termasuk wanita dan anak-anak sementara beberapa orang yang terluka di Kabul tetap dalam kondisi kritis.
Kelompok militan Negara Islam (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan Kabul sementara polisi mengatakan para penyerang di Baghlan adalah Taliban, Xinhua melaporkan.
Para pejabat Afghanistan telah menetapkan tanggal 20 Oktober sebagai tanggal pemilihan parlemen dan pemilihan distrik yang akan datang. Proses pendaftaran pemilih dimulai sejak 14 April.
Dua polisi tewas dan lima orang, termasuk tiga pejabat pemilihan, diculik sejak pendaftaran pemilih dimulai.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Warga Afghanistan akan memilih anggota ke majelis rendah di bawah pimpinan parlemen untuk masa jabatan lima tahun di samping anggota dewan distrik.
Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah, misi PBB di negara itu selain dari pemerintah India dan Iran telah mengutuk keras serangan itu. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia