Kairo, MINA- Dua mahasantri Indonesia meraih prestasi Juara I dalam ajang lomba kreativitas dan pengembangan bakat yang digelar oleh Grand Syekh Al-Azhar Cairo University Syekh Ahmad Thoyyib bersama Al-Azhar Cairo Parliament.
Kedua Mahasantri Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag asal Brebes itu menjadi juara.
Kompetisi ini digelar secara daring dan pengiriman karya, khusus bagi kalangan pelajar putri, baik itu mahasiswi Universitas Al-Azhar maupun Ma’had Al-Azhar. Demikian keterangan yang dikutip MINA Sabtu, (12/9).
Dua mahasiswa santri berprestasi itu adalah Sayyidah Umi Kulsum dan Siti Jazilah. Keduanya berasal dari Pesantren Al-Hikmah 2 Sirampog Brebes Jawa Tengah.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ketua Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) Regional Kairo Egi Riyanto menerangkan, Sabtu (12/9), cabang lomba dan seni yang dilombakan cukup banyak, antara lain cabang tahfizhul Qur’an, musabaqah tilawatil Qur’an, puisi dan prosa bahasa Arab, gambar dan kaligrafi, kerajinan tangan, fotografi, jahit-menjahit, bercerita, serta nasyid.
“Dua mahasantri putri PBSB ikut pada cabang seni Kaligrafi dan Nasyid. Keduanya berhasil meraih Juara 1 pada cabang yang diikutinya,” ujar Egi melalui pesan singkat. Lomba diadakan Juli 2020 lalu.
Capaian ini diapresiasi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono. Menurutnya, prestasi keduanya menunjukkan mahasantri PBSB di Al-Azhar Kairo mampu bersaing dengan para mahasiswi utusan lebih dari sepuluh negara yang ikut berlomba.
“Tidak hanya berprestasi dalam akademik, tapi juga non-akademik,” katanya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Saya ucapkan selamat atas prestasi gemilang ini. Pertahankan nama baik Indonesia dan pesantren di kancah internasional,” sambungnya.
Waryono meminta seluruh mahasantri PBSB tetap menjaga proses dan prestasi belajarnya, berperan aktif dalam menjaga tradisi kepesantrenan, serta menjadi agen moderasi beragama di lingkungan kampus saat ini. Terlebih, mahasantri PBSB Kairo yang jauh dari keluarga agar tetap menjaga kesehatan dan keselamatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan.
“Saya berharap mahasantri PBSB Kairo menjadi duta bangsa dan agama yang menebar model keberagamaan yang ramah dan damai,” pesannya.
Hal senada disampaikan Kasubdit Pendidikan Pesantren Basnang Said. Menurutnya, prestasi ini tidak terlepas dari bakat keterampilan dan kreativitas yang dilatih sejak dari pesantren.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Pesantren dan kesenian bukanlah hal yang asing bagi para santri. Banyak pesantren yang membekali para santrinya dengan kegiatan pengembangan minat dan bakat semacam ini,” ujarnya. (SH/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia