Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Pejabat Senior Hamas Tinggalkan Qatar

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 7 Juni 2017 - 03:57 WIB

Rabu, 7 Juni 2017 - 03:57 WIB

277 Views

Doha, 12 Ramadhan 1438/7 Juni 017 (MINA) – Dua pejabat senior Hamas telah meninggalkan Qatar atas permintaan negara itu karena keterlibatan mereka dalam beberapa masalah di Palestina.

Pejabat senior Hamas itu diidentifikasi sebagai Saleh al-Arouri, diyakini bertanggung jawab untuk mengatur dan mengarahkan anggota Hamas di Tepi Barat.

Lainnya adalah Musa Dodin, yang dibebaskan dalam pertukaran dengan tahanan Shalit tahun 2011, Ynet News melaporkan pada Selasa (6/6/2017), yang diberitakan Kantor Berita Islam MINA.

Selain itu, masih ada beberapa pejabat Hamas yang diwajibkan untuk meninggalkan Qatar. Namun identitas dan jumlah pastinya masih belum diketahui.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Semua yang meninggalkan Qatar diperkirakan akan pergi ke berbagai negara seperti Malaysia, Lebanon dan Turki.

Daftar anggota Hamas termasuk yang terlibat dalam upaya membangun infrastruktur Hamas di Tepi Barat.

Al-Arouri telah bekerja bertahun-tahun untuk membentuk jaringan Hamas di Tepi Barat, untuk melakukan serangan terhadap berbagai target Israel.

Dia sebelumnya telah berada di Turki, namun dikeluarkan sebagai bagian dari kesepakatan rekonsiliasi antara Israel dan Ankara.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Musa Dodin aktif di markas besar Hamas di Tepi Barat, yang mengarahkan serangan terhadap orang-orang Israel. Dodin juga bertanggung jawab atas isu tahanan Hamas di Israel. Saudara laki-laki Dodin telah berada dalam penahanan administratif lebih dari setahun.

Hamas mengakui bahwa ada perubahan lokasi dari berbagai pejabat yang namanya belum diungkapkan.

Namun, organisasi tersebut mengatakan bahwa hal itu terkait dengan perubahan administratif yang dilakukan menyusul pemilihan internal.

Pada saat yang sama, Hamas membantah isu bahwa permintaan tersebut dilakukan oleh Qatar menyusul tekanan eksternal terhadapnya.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

(T/RS2/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom