Whasington, 22 Jumadil Awwal 1436/13 Maret 2015 (MINA)- Dua agen rahasia atau pengawal presiden yang diduga mengemudi di bawah pengaruh alkohol menabrak pembatas keamanan Gedung Putih, Amerika Serikat (AS) dengan sebuah mobil milik pemerintah.
Kejadian tersebut telah terjadi pada beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (4/3). Akan tetapi kejadian ini sempat ditutupi oleh pihak keamanan, karena dianggap sebuah aib besar bagi agen rahasia pengawal presiden Barack Obama. Seperti dilaporkan The Washington Post yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at.
Kejadian bermula saat pengawal presiden tersebut sedang melakukan penjagaan malam di sekitar Gedung Putih. Pada pukul 22:25 malam waktu setempat, seorang wanita Pennsylvania keluar dari mobil toyota biru dekat pintu masuk Gedung Putih sebelah tenggara, lantas meletakkan sebuah paket berwarna hijau di tanah dekat petugas.
Menurut salah satu petugas yang mengetahui peristiwa itu, benda tersebut diduga sebuah bom. Setalah wanita itu masuk kembali ke mobil, kemudian polisi mengejar dan memaksa wanita itu keluar dari mobilnya. Tapi wanita tersebut malah mempercepat laju mobilnya sampai masuk ke taman dan berhasil lolos.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Petugas pengaman presiden dengan cepat mengamankan daerah tersebut dengan memberikan garis polisi dan menghubungi tim penyelidik bahan peledak untuk memeriksa paket yang diduga terdapat bom.
Tapi tak lama setelah itu, sebelum pukul 23:00, dua pengawal presiden, kembali pulang dari pesta di sebuah bar Chinatown, sekitar delapan blok dari Gedung Putih, menggunakan mobil pemerintah menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Menurut orang-orang di sekitar wilayah kejadian itu, kedua pengawal itu melaju dengan mobilnya hingga melewati garis polisi yang sudah dipasang sebelumnya, hingga kemudian menabrak pembatas Gedung Putih. Namun mobilnya tidak rusak, dan peristiwa tersebut terekam di video keamanan surveillance.
Menurut mantan pejabat Petugas Istana, mereka yang menabrak pembatas tersebut diduga di bawah pengaruh alkohol alias dalam keadaan mabuk.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Setelah itu, pada pukul 23:45 berikutnya, tim penjinak bom menentukan, barang yang mencurigakan itu bukan ancaman dan benda tersebut hanyalah sebuah buku.
Kabarnya, setelah insiden memalukan ini, beberapa anggota keamanan istana mendesak untuk menyelediki kedua agen tersebut, termasuk dengan menjalani tes alkohol. (T/P010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan