Kopenhagen, MINA – Dua pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam, Al-Qur’an, di depan Kedutaan Irak di ibu kota Denmark, Kopenhagen.
Duo dari kelompok yang menamakan dirinya Patriot Denmark menginjak Al-Quran pada Senin dan membakarnya di nampan kertas timah di samping bendera Irak yang tergeletak di tanah.
Tak lama setelah insiden itu, Kementerian Luar Negeri Irak meminta otoritas negara-negara di Uni Eropa untuk “segera mempertimbangkan kembali apa yang disebut kebebasan berekspresi dan hak untuk berdemonstrasi”, menurut kantor berita negara Irak INA, Al Jazeera melaporkan.
Patriot sayap kanan ultra-nasionalis Denmark mengadakan demonstrasi serupa pekan lalu dan menyiarkan langsung acara tersebut di Facebook.
Baca Juga: Menlu Inggris, David Lammy: Perang di Gaza Harus Dihentikan Sekarang
Setelah insiden pekan lalu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengutuknya sebagai tindakan “kebodohan” oleh beberapa individu.
Rasmussen mengatakan kepada penyiar nasional DR: “Merupakan tindakan tercela untuk menghina agama orang lain.”
“Ini berlaku untuk pembakaran Alquran dan simbol agama lainnya. Tidak ada tujuan lain selain memprovokasi dan menciptakan perpecahan,” katanya. Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa membakar buku-buku agama bukanlah kejahatan di Denmark. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Pesawat AU Bangladesh Jatuh di Kampus, Tewaskan 20 Orang
Mi’raj News Agency (MINA)