Kopenhagen, MINA – Dua pengunjuk rasa membakar salinan kitab suci Islam, Al-Qur’an, di depan Kedutaan Irak di ibu kota Denmark, Kopenhagen.
Duo dari kelompok yang menamakan dirinya Patriot Denmark menginjak Al-Quran pada Senin dan membakarnya di nampan kertas timah di samping bendera Irak yang tergeletak di tanah.
Tak lama setelah insiden itu, Kementerian Luar Negeri Irak meminta otoritas negara-negara di Uni Eropa untuk “segera mempertimbangkan kembali apa yang disebut kebebasan berekspresi dan hak untuk berdemonstrasi”, menurut kantor berita negara Irak INA, Al Jazeera melaporkan.
Patriot sayap kanan ultra-nasionalis Denmark mengadakan demonstrasi serupa pekan lalu dan menyiarkan langsung acara tersebut di Facebook.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Setelah insiden pekan lalu, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen mengutuknya sebagai tindakan “kebodohan” oleh beberapa individu.
Rasmussen mengatakan kepada penyiar nasional DR: “Merupakan tindakan tercela untuk menghina agama orang lain.”
“Ini berlaku untuk pembakaran Alquran dan simbol agama lainnya. Tidak ada tujuan lain selain memprovokasi dan menciptakan perpecahan,” katanya. Dia mencatat, bagaimanapun, bahwa membakar buku-buku agama bukanlah kejahatan di Denmark. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)