Yerusalem, MINA – Polisi pendudukan Israel memulai persiapan untuk memberikan perlindungan bagi sayap kanan Israel yang berpartisipasi pada Selasa (15/6) malam ini dalam Pawai Bendera Israel di Yerusalem Timur, sementara warga Palestina menyerukan “Hari Kemarahan” di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Koresponden MINA di Gaza, Palestina melaporkan, menurut media Penyiaran Israel, sekitar 2.000 polisi akan dikerahkan di seluruh jalur yang akan diambil oleh para peserta ekstremis Israel dalam pawai tersebut.
Aksi unjuk rasa yang dijadwalkan dimulai pada pukul 18.30 waktu setempat (15:30 GMT), merupakan tantangan langsung bagi Perdana Menteri baru Naftali Bennett, yang mulai menjabat pada hari Ahad (13/6), mengakhiri masa 12 tahun pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Menteri Keamanan Dalam Negeri di pemerintahan baru menyetujui pawai yang akan menuju ke daerah Bab Al-Amoud, yang ditutup untuk warga Palestina.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Di sisi lain, faksi Palestina menyerukan Ribat (penjagaan) di halaman Masjid Al-Aqsa dan aksi di semua wilayah Palestina.
Faksi-faksi Palestina, menyerukan “Hari Kemarahan” di Gaza dan Tepi Barat. Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) telah memperingatkan eskalasi baru jika pawai terus berlanjut. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan