Teheran, MINa – Dua rudal dari Arab Saudi menghantam sebuah kapal tanker Iran yang sedang melakukan perjalanan melalui Laut Merah di lepas pantai Arab Saudi, Jumat (11/10), kata pejabat Iran.
Tidak ada kabar dari Arab Saudi mengenai serangan yang dilaporkan dan pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seperti dilaporkan Washington Post.
Sementara harga minyak sempat melonjak 2% di tengah perkembangan berita.
“Insiden terbaru ini, jika dikonfirmasi sebagai tindakan agresi, sangat mungkin menjadi bagian dari narasi yang lebih luas tentang hubungan yang memburuk antara Saudi, AS dan Iran,” perusahaan keamanan maritim swasta Dryad Maritime memperingatkan.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
“Sangat mungkin bahwa wilayah itu akan menghadapi periode lain dari ancaman maritim yang meningkat, karena pertikaian geopolitik Iran dan Saudi berlanjut,” tambahnya.
Televisi pemerintah Iran melapokan, ledakan itu merusak dua gudang di atas kapal tanker minyak dan menyebabkan kebocoran minyak ke Laut Merah dekat kota pelabuhan Jiddah di Saudi.
Namun kebocoran itu kemudian segera dihentikan, IRNA melaporkan.
Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah, mengutip National Iranian Tanker Co., mengidentifikasi kapal yang terkena dampak sebagai Sabiti.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mereka menyalakan alat pelacak pada Jumat pagi di Laut Merah, menempatkan lokasinya sekitar 130 kilometer (80 mil) barat daya Jiddah, menurut data dari MarineTraffic.com.
Kapal itu membawa sekitar 1 juta barel minyak mentah, menurut analisis dari perusahaan data Refinitiv.
Gambar yang dirilis oleh Kementerian Perminyakan Iran tampaknya tidak menunjukkan kerusakan yang terlihat pada Sabiti yang terlihat dari jembatannya, meskipun mereka tidak menunjukkan sisi kapal.
Gambar satelit di daerah itu juga tidak menunjukkan asap yang terlihat.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Kapal tanker minyak mengalami kerusakan ketika dihantam rudal 60 mil (96 kilometer) dari kota pelabuhan Saudi Jiddah,” kata IRNA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi menggambarkan insiden itu sebagai “serangan” yang dilakukan oleh mereka yang melakukan “petualangan berbahaya”.
Mousavi mengatakan bahwa Sabiti dihantam dua kali dalam rentang waktu setengah jam dan penyelidikan sedang dilakukan.
Letnan Pete Pagano, juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS yang mengawasi Timur Tengah, mengatakan pihak berwenang di sana “mengetahui laporan tentang insiden ini,” tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Benchmark Minyak mentah Brent naik lebih dari 2% dalam perdagangan Jumat untuk mencapai sekitar $ 60,40 per barel. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan