Ramallah, MINA – Dua tahanan Palestina bersaudara, Bassam dan Bilal Diab, dari kota Kafr Ra’i di utara Tepi Barat yang diduduki, melakukan aksi mogok makan selama sepuluh hari berturut-turut hingga hari ini sebagai protes penahanan kembali mereka oleh otoritas pendudukan Israel.
Menurut laporan Kantor Berita WAFA, Jumat (29/1), kedua bersaudara itu ditahan oleh tentara pendudukan Israel pada 19 Januari 2021 sesudah serangan semalam ke rumah mereka di kampung halaman mereka, dan saat ini ditahan di pusat interogasi Al-Jalama dekat Haifa.
Bilal (26), telah ditahan lima kali oleh otoritas pendudukan Israel pada 2003, 2011, 2012, 2017, dan 2019. Selama penahanannya pada 2012, ia melakukan mogok makan selama 78 hari sebagai protes atas penahanannya tanpa dakwaan atau pengadilan, yang berakhir dengan pembebasannya.
Bassam (37), juga pernah ditahan tiga kali oleh otoritas pendudukan pada 2003, 2013, dan 2018.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Biasanya, tahanan Palestina akan memulai aksi mogok makan individu sebagai protes atas penahanan administratif, sebuah kebijakan Israel yang mengizinkan penahanan warga Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan.
Aksi Diab bersaudara ini menjadi pertama kalinya dua tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan sebagai protes penahanan kembali oleh otoritas pendudukan.
Otoritas pendudukan Israel masih memenjarakan lebih dari 5.000 tahanan Palestina dan Arab karena menolak pendudukannya di tanah air mereka. Banyak dari tahanan ini telah berada di penjara selama lebih dari 25 tahun.(T/R1/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)