Ramallah, 19 Jumadil Awwal 1438/17 Februari 2017 (MINA) – Dua warga Palestina yang dipenjara dalam tahanan administratif Israel melakukan aksi mogok makan secara terbuka mulai hari Kamis (16/2).
Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk protes atas penahanan yang mereka terima. Demikian WAFA memberitakan yang dikutip MINA.
Kedua tahanan tersebut bernama Jamal Abu Leil dan Raed Mteir dari Qalandia yang mengungsi di kamp Yerusalem Utara.
Abu Leil merupakan mantan anggota Dewan Revolusioner Fatah yang sudah satu tahun mendekam dalam tahanan administratif Israel sejak 14 Februari tahun lalu.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sedangkan Mteir yang menjabat sebagai kepala Qalandiya Youth Center ditahan pada 12 April tahun lalu dengan dua perintah penahanan administratif yang masing-masing menahannya selama enam bulan.
Sementara itu, Ma’an News melaporkan, di dalam penjara kedua tahanan tersebut digabungkan dengan salah satu wartawan Palestina Muhammad Al-Qiq yang juga melakukan aksi mogok makan sejak 10 hari yang lalu.
Al-Qiq tinggal di Ramallah dan merupakan penduduk asli distrik Dura, Hebron, selatan Tepi Barat.
Ia dibebaskan pada Mei tahun lalu setelah melakukan aksi mogok makan selama 94 hari. Namun, pada Januari lalu ia ditahan lagi setelah ikut berpartisipasi dalam sebuah protes di Bethlehem yang menuntut pembebasan jenazah warga Palestina yang dibunuh dalam tahanan Israel
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Organisasi Komisi Tahanan Luar Negeri dan Tawanan Masyarakat Palestina, Addameer, memperingatkan bahwa jika otoritas penjara terus menahan mereka dalam penahanan administratif dengan jangka waktu yang lama, maka mereka akan terus mogok makan untuk beberapa hari mendatang.
Banyak warga Palestina yang telah melakukan aksi mogok makan untuk memprotes praktik penahanan, di antaranya, Muhammad Allan, Khader Adnan dan Mohammad Qiq, yang dibebaskan setelah melakukan aksi mogok makan lebih dari dua bulan.
Menurut Addameer, per Januari 2017 sebanyak 6.500 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel dan 536 di antaranya ditahan di bawah penahanan administratif. (T/ism/RI-1))
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)