New York, MINA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penghentian segera permusuhan di Gaza, Israel, dan kawasan yang lebih luas, seraya mendesak para pemimpin untuk berhenti mengambil tindakan yang menyebabkan warga sipil “membayar dengan nyawa dan masa depan mereka.”
Menandai peringatan tahun kedua serangan 7 Oktober oleh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya terhadap Israel, ia juga menegaskan kembali tuntutannya untuk pembebasan tanpa syarat semua sandera yang masih ditahan di wilayah tersebut.
“Akhiri penderitaan untuk semua,” kata Guterres tentang situasi di Gaza, Arab News melaporkan, Selasa (7/10).
“Ini adalah bencana kemanusiaan dalam skala yang tak terbayangkan.” tegasnya.
Baca Juga: Hamas: Kesaksian Aktivis Global Sumud Buktikan Kebrutalan Israel
Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan ratusan ribu lainnya terluka. PBB meyakini angka-angka ini masih terlalu rendah, mengingat kemungkinan ribuan jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
“Kengerian hari kelam itu akan selamanya terpatri dalam ingatan kita semua,” kata Guterres tentang peristiwa 7 Oktober.
“Dua tahun kemudian, para sandera masih ditawan dalam kondisi yang menyedihkan. Saya telah bertemu dengan keluarga dan penyintas para sandera yang turut merasakan kepedihan tak tertahankan mereka.”
Ia mendesak semua pihak yang terlibat untuk “membebaskan para sandera, tanpa syarat dan segera,” dan untuk bergerak menuju tercapainya perjanjian gencatan senjata permanen dan proses politik yang kredibel yang mencegah pertumpahan darah lebih lanjut. []
Baca Juga: Asosiasi Medis Belanda Nominasikan Dr. Hussam Abu Safiya untuk Nobel Perdamaian
Mi’raj News Agency (MINA)