Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Tahun Thufan Al-Aqsa, AWG Soroti Perjuangan Rakyat Palestina

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - 42 detik yang lalu

42 detik yang lalu

1 Views

Asap dan debu mengepul dari Menara Mushtaha di Kota Gaza setelah terkena serangan udara militer Zionis. (Foto: RTE)

Bekasi, MINA – Dua tahun setelah meletusnya Thufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Aqsa Working Group (AWG) menyoroti keteguhan dan pengorbanan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajahan Zionis Israel.

AWG menilai, perlawanan yang telah berlangsung dua tahun itu menjadi simbol kebangkitan rakyat Palestina sekaligus membuka mata dunia terhadap wajah asli Zionisme yang menindas dan melakukan genosida.

Ketua Presidium AWG Muhammad Anshorullah mengatakan, Thufan Al-Aqsa bukan sekadar operasi militer, tetapi momentum kebangkitan martabat bangsa Palestina yang menggugah solidaritas global.

Thufan Al-Aqsa bukan sekadar perlawanan bersenjata. Ia adalah sejarah yang membangkitkan marwah bangsa Palestina dan membuka mata dunia bahwa perjuangan mereka adalah perjuangan kemanusiaan, bukan terorisme,” ujar AAnshorullah dalam pernyataan sikap yang dikeluarkan di Bekasi pada Selasa (7/10).

Baca Juga: Tewaskan Belasan Anak di India, BPOM Pastikan Obat Batuk Ini Tak Beredar di Indonesia

Korban Terus Berjatuhan di Gaza

Menurut data yang disampaikan AWG, hingga hari ini genap 730 hari genosida Zionis Israel di Jalur Gaza. Dalam 24 jam terakhir, 21 warga Palestina gugur syahid dan 96 lainnya luka-luka.

Sejak 26 Mei 2025, saat dimulainya apa yang disebut “koridor bantuan” Amerika–Zionis, jumlah korban mencapai 2.610 syahid dan 19.143 terluka. Sementara sejak 18 Maret 2025, korban meningkat menjadi 13.568 syahid dan 57.638 terluka.

Secara keseluruhan, sejak 7 Oktober 2023 hingga kini, sebanyak 67.160 warga Palestina gugur syahid dan 169.679 lainnya terluka akibat agresi Israel.

Baca Juga: Udara Jakarta Hari Ini Tidak Sehat, Warga Disarankan Gunakan Masker

“Angka-angka ini adalah bukti sahih bahwa yang terjadi di Gaza bukan perang melawan teror, tetapi genosida sistematis terhadap warga sipil tak bersenjata,” tegas Anshorullah.

“Zionis tidak berani menghadapi pejuang di medan perang, mereka justru membunuh perempuan, anak-anak, dan warga sipil,” tambahnya.

Amerika Disebut Sebagai Pelaku Langsung

Anshorullah menegaskan, Amerika Serikat tidak bisa dilepaskan dari kejahatan di Palestina. Menurutnya, Washington bukan hanya pendukung, tetapi juga pelaku genosida yang memberi impunitas kepada Zionis Israel melalui veto berulang di Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: BMKG : Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Sepanjang Hari

“Amerika terus memberi senjata, dana, dan perlindungan politik. Bahkan ketika rakyatnya sendiri kini mulai membela Palestina,” ujarnya.

Momentum Persatuan Palestina dan Dukungan Dunia

Anshorullah menilai, Thufan Al-Aqsa juga menjadi momentum penting bagi persatuan bangsa Palestina. Ia menyebut, di lapangan, sayap militer dari berbagai faksi berjuang bersama, sementara di ranah diplomasi, Otoritas Palestina berhasil menggerakkan dukungan dunia melalui jalur hukum dan politik.

“Faksi-faksi di Palestina kini menemukan kembali satu arah perjuangan. Dan dunia pun bergerak — kita menyaksikan demonstrasi besar-besaran, kemenangan di PBB, ICJ, ICC, hingga pengakuan sejumlah negara terhadap Palestina. Semua ini adalah buah dari kesadaran global yang lahir dari Thufan Al-Aqsa,” jelasnya.

Baca Juga: BPJPH Beri Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg Jelang Wajib Halal 2026

Karena itu, AWG menyerukan agar persatuan nasional Palestina diwujudkan secara konkret dan permanen sebagai kunci kemenangan melawan penjajahan Zionis Israel.

Apresiasi untuk Houthi dan Hezbollah

Dalam kesempatan yang sama, Anshorullah juga menyampaikan apresiasi kepada kelompok Houthi di Yaman dan Hezbollah di Lebanon yang menunjukkan solidaritas nyata terhadap perjuangan Palestina.

“Mereka bukan wakil resmi negara, tetapi keberaniannya menekan Zionis dan sekutunya sangat berarti. Di tengah diamnya banyak pemimpin Arab, dua kekuatan ini justru tampil membela kebenaran,” ungkapnya.

Baca Juga: Timnas Garuda Terbang ke Saudi: Indonesia Siap Hadapi Laga Penuh Emosi dengan Determinasi Tinggi

Seruan untuk Indonesia: Boikot Ekonomi Zionis

Khusus bagi Indonesia, AWG menyerukan agar dukungan terhadap Palestina diperkuat secara menyeluruh, tidak hanya dalam konteks politik dan kemanusiaan, tetapi juga ekonomi.

“Kita harus melangkah lebih jauh. Indonesia perlu melakukan boikot terhadap semua kepentingan ekonomi yang terafiliasi dengan Zionis Israel. Ini bagian dari jihad ekonomi untuk membela Al-Aqsa,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Anshorullah menegaskan keyakinannya bahwa kemenangan Palestina hanyalah soal waktu, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an.

Baca Juga: Pasca Tragedi di Ponpes Al-Khoziny, Standar Bangunan Pesantren Diperketat

“Dunia memang sedang menyaksikan genosida paling brutal abad modern. Tapi kami yakin, janji Allah itu pasti. Palestina akan merdeka, Al-Aqsa akan bebas, dan Zionisme akan hancur,” pungkasnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Remaja Masjid Sunda Kelapa Gelar Kajian Spesial Anak

Rekomendasi untuk Anda

No data was found