Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Tentara Israel Dijatuhi Hukuman karena Menolak Bergabung dalam Perang Gaza

sri astuti - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi: tentara Israel. (Foto: Press TV)

Tel Aviv, MINA – Pengadilan militer Israel pada hari Kamis (29/5) menjatuhkan hukuman penjara kepada dua tentara dari Brigade Nahal, karena menolak untuk ambil bagian dalam perang di Gaza.

Menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN, meskipun tentara Israel berkomitmen untuk tidak memenjarakan tentara, dua tentara Brigade Nahal yang bertempur di Gaza selama satu setengah tahun terakhir dituntut karena menolak untuk kembali ke Jalur Gaza karena kelelahan. Demikian dikutip dari Anadolu.

Kedua tentara tersebut dijatuhi hukuman penjara selama 15 dan 20 hari setelah menolak memasuki Gaza.

Lembaga penyiaran tersebut menambahkan, para tentara, yang terdaftar pada bulan Agustus 2022, mengeluh kepada komandan batalion mereka bahwa setelah satu setengah tahun operasi, mereka mengalami kelelahan yang parah.

Baca Juga: Tarif Global AS Kandas di Pengadilan, Trump Ambil Langkah Banding

Lembaga penyiaran tersebut juga menyatakan, awal bulan ini, mereka melaporkan permintaan yang diajukan oleh 11 tentara infanteri kepada komandan batalion mereka, yang meminta untuk tidak dikirim ke Gaza karena kelelahan.

Sebagai tanggapan, tambah penyiar tersebut, komandan mengancam para prajurit dengan 20 hari penjara karena menolak melaksanakan perintah. Ini bukan kasus pertama tentara Israel menolak memasuki Gaza.

Pada awal Mei, tentara Israel mulai mengeluarkan puluhan ribu perintah panggilan cadangan sebagai persiapan untuk memperluas genosida di Gaza, menurut media Israel, termasuk Yedioth Ahronoth.

Pada bulan yang sama, tim peneliti dari Universitas Tel Aviv mengungkapkan bahwa sekitar 12% tentara cadangan Israel yang ikut serta dalam perang Gaza menderita gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang parah, membuat mereka tidak layak untuk kembali bertugas di militer, menurut harian Israel Haaretz.

Baca Juga: Rusia Tuding Ukraina Latih Kelompok Bersenjata di Afrika

Tentara Israel, yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kebijakan Trump Bikin Mahasiswa Asing Harvard Cari Kampus Baru

Rekomendasi untuk Anda