Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua Tentara Israel Tewas Ternyata Akibat Buldoser Pemukim, Bukan Serangan Hamas

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 26 menit yang lalu

26 menit yang lalu

6 Views

Ilustrasi proses evakuasi tentara Israel tewas dan terluka. (Foto: Quds Press)

Gaza, MINA – Ledakan di Rafah yang menewaskan dua tentara Israel disebabkan oleh buldoser pemukim Israel yang menabrak persenjataan yang belum meledak (UXO), bukan karena serangan Hamas.

Dikutip dari Quds News, Senin (20/10), Gedung Putih dan Pentagon dilaporkan mengetahui hal ini, yang bertentangan dengan klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa para pejuang Hamas muncul dari terowongan.

Menurut jurnalis Ryan Grim dari Drop Site, para pejabat AS diberi informasi segera setelah ledakan bahwa insiden tersebut disebabkan buldoser yang dioperasikan pemukim Israel yang memicu UXO, bukan operasi Hamas. Meskipun demikian, Netanyahu secara terbuka menuduh Hamas dan mengumumkan ia akan memblokir semua bantuan yang masuk ke Gaza sebagai tanggapan.

Menurut sumber yang dikutip oleh Grim, setelah pemerintah AS mengkonfrontasi Israel dengan temuannya, Netanyahu mengubah arah, dengan mengatakan penyeberangan akan dibuka kembali dalam beberapa jam. Pentagon dilaporkan sampai pada kesimpulan yang sama dengan Gedung Putih.

Baca Juga: Ben-Gvir Desak Netanyahu Lanjutkan Perang di Gaza

Jurnalis Curt Mills dari The American Conservative mengutip seorang pejabat senior pemerintah AS yang mengonfirmasi, Hamas tidak melakukan apa-apa. Sebuah tank Israel mengenai IED yang belum meledak yang mungkin telah berada di sana selama berbulan-bulan.

Pengungkapan ini menambah ketegangan pada situasi yang sudah rapuh di Gaza. Setelah ledakan tersebut, Israel melancarkan gelombang serangan udara di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 15 warga sipil, termasuk seorang jurnalis, dalam upaya untuk membenarkan eskalasi yang kembali terjadi.

Para pengamat mengatakan Israel mencoba memprovokasi pertempuran baru meskipun gencatan senjata telah ditandatangani di Sharm el-Sheikh awal bulan ini. Serangan-serangan baru-baru ini, termasuk serangan terhadap wilayah sipil, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel berniat menggagalkan gencatan senjata dan mempertahankan tekanan militernya terhadap Gaza. []

 

Baca Juga: Delegasi Hamas ke Mesir Bahas Implementasi Gencatan Senjata Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda