
Light rail di pusat Yerusalem. (Foto: Nati Shohat/Flash90)
Yerusalem, 30 Jumadil Awwal 1437/9 Maret 2016 (MINA) – Kepolisian Israel mengatakan, dua warga Palestina tewas dalam baku tembak dengan polisi Israel setelah diduga menyerang sebuah bus di Yerusalem.
Setidaknya satu orang menderita luka parah setelah seorang pria melepaskan tembakan ke sebuah light rail yang berhenti di dekat gerbang baru kota tua, Rabu (9/3).
Aksi penembakan terbaru ini bagian dari serangkaian serangan yang terjadi bertepatan dengan kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa.
Polisi mengatakan, serangan dimulai di lingkungan Yahudi ultra-Ortodoks Yerusalem utara. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Hamas Isyaratkan Akan Bebaskan 10 Sandera, Gencatan Senjata Gaza Semakin Dekat
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengatakan, awalnya, penumpang di bus melihat dua orang bersenjata dan mendengar tembakan. Seorang pengendara merespon dengan menembak ke arah tersangka yang melarikan diri dengan mobil.
Kedua penyerang kemudian ditembak oleh polisi di luar Kota Tua.
Seorang pejabat setempat mengatakan kepada kantor berita Palestina, Ma’an, dua warga Palestina ditembak dalam insiden itu dan ambulans Bulan Sabit Merah Palestina dicegah untuk mengakses mereka.
Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina ditembak setelah ia berusaha untuk menikam seorang tentara di dekat Salfit di Tepi Barat yang diduduki. Ia kemudian meninggal karena luka-lukanya. Penyerang dilaporkan adalah seorang anak 16 tahun.
Baca Juga: Lembaga Advokasi: Ada 10.800 Tahanan Palestina di Penjara Israel, 450 di Bawah 18 Tahun
Sejak awal Oktober, sudah 194 warga Palestina dan 28 orang Israel tewas dalam gelombang perlawanan dari rakyat Palestina melawan pendudukan Israel yang warga Palestina menyebutnya “Intifadhah Al-Quds”. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Warga Gaza Syahid Ditembak Pasukan Israel Saat Tunggu Makanan