Amman, MINA – Pemerintah Yordania Rabu (29/10) mengumumkan akan memanggil Duta Besar Israel sebagai protes atas penahanan dua orang warga negaranya.
Heba Al-Labadi, ditahan pada 20 Agustus, dan Abdul Rahman Miri, ditahan pada 2 September, keduanya ditangkap ketika memasuki Tepi Barat yang diduduki Israel, dan ditahan tanpa tuduhan.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dalam akun tweetnya menyatakan, pemerintahnya mengambil langkah memanggil Duta Bear Israel karena penolakan Israel “untuk mengindahkan tuntutan kami yang sah” untuk melepaskan pasangan tersebut. Seperti dilaporkan MEMO.
“Kami menganggap Pemerintah Israel bertanggung jawab atas nyawa warga negara kami yang kondisi kesehatannya memburuk, akibat penahanan illegal dan sewenang-wenang,” katanya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Kami akan mengambil semua tindakan hukum dan diplomatik yang diperlukan untuk memastikan mereka kembali dengan selamat,” lanjutnya.
Kedua warga Yordania itu ditahan oleh otoritas Israel sebagai penahanan administratif, yang dilakukan tanpa batas waktu yang jelas.
Keduanya dilaporkan menderita masalah kesehatan serius. “Labadi (32) telah melakukan mogok makan selama 37 hari,” ujar pengacaranya, Raslan Mahajne, dan mengatakan “kondisinya buruk”.
“Miri (29), telah berjuang melawan kanker sejak 2010 dan membutuhkan pemeriksaan rutin, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina, yang membantunya,” demikian dilaporkan.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Selain itu, “Pengacara Mahajne mengatakan pengadilan militer Israel pada hari Selasa menolak banding untuk membebaskan Miri”, sementara “pengadilan diharapkan memutuskan banding Al-Labadi dalam beberapa hari mendatang.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan