Istanbul, 4 Rabi’ul Awwal 1437/15 Desember 2015 (MINA) – Seorang pengungsi wanita Suriah bernama Duaa Alhusain (21) menjadi salah satu contoh pengungsi Suriah yang sukses di Turki sebagai seorang pengusaha.
“Keluarga kami dulu tinggal di Damaskus. Tekanan dan bom rezim di mana-mana. Kami tidak bisa pergi ke mana pun. Pasukan keamanan mengambil orang ke penjara tanpa bertanya-tanya. Banyak teman-teman dan keluarga saya yang tewas,” kata Alhussain yang datang ke Turki pada 2013.
Setelah dua tahun di Turki, ia memiliki bisnis di Istanbul. Bersama temannya ia menjual real estate kepada orang-orang dari negara-negara berbahasa Arab.
“Saya memiliki delapan karyawan dan tiga kantor di Istanbul,” kata Alhusain kepada Anadolu Agency, Senin (14/12), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pengungsi Suriah yang lain bernama Kinan Alkurdi (38) datang ke Turki tanpa uang sepeser pun pada 2012.
“Saya memulai kehidupan baru, saya seperti baru lahir. Saya memulai kehidupan bisnis saya sebagai manajer waralaba di sebuah perusahaan mebel Turki. Dalam waktu yang singkat, saya membuka showroom sendiri di Istanbul untuk mebel anak-anak,” kata Alkurdi.
Konflik di Suriah telah mendorong lebih empat juta orang atau seperenam dari jumlah penduduk Suriah mencari perlindungan di negara-negara tetangga, menjadi krisis pengungsi terbesar selama seperempat abad.
Turki sekarang menjadi negara penerima pengungsi terbesar di dunia, menampung 2.291.900 warga Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pemerintah Turki telah mengeluarkan izin tinggal untuk pengungsi Suriah yang telah terdaftar dalam sistem. Warga Suriah yang memegang izin ini diperbolehkan bekerja di Turki dan berhak menerima layanan kesehatan gratis.
Sejauh ini Turki menghabiskan hampir US$ 9 miliar untuk merawat 2,3 juta warga Suriah.
Bagi Alhusain, dukungan Pemerintah Turki memungkinkannya masuk ke universitas Turki dan belajar real estate.
“Tidak ada negara lain yang melakukan apa yang dilakukan Turki untuk pengungsi Suriah,” tambah Alhussain.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara Alkurdi sangat berterima kasih kepada Turki.
“Kami memiliki dua target dalam hidup kami, yaitu bekerja keras dan menjadi tamu yang baik,” katanya. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata