Dubai, MINA – Tidak perlu satu per satu orang dites suhu badan, tetapi cukup dengan kamera CCTV yang mulai dipasang di Dubai, UEA, untuk memantau pergerakan sekaligus dapat mendeteksi suhu badan orang di jalan-jalan.
Alat itu sekaligus memberikan sinyal kepada pihak keamanan jika terjadi pelanggaran jarak fisik orang-orang di tempat-tempat umum, untuk membantu mencegah penyebaran virus corona, kata seorang pejabat Kepolisian Dubai.
Brigadir Khalid Nasser Al Razooqi, Direktur Jenderal Departemen Kecerdasan Buatan di Kepolisian Dubai, mengatakan, pihaknya menggunakan kecerdasan buatan untuk memerangi COVID-19 dengan menggunakan kamera CCTV perekam suhu orang di tempat-tempat umum atau pusat perbelanjaan.
“Polisi Dubai menggunakan proyek Oyoon AI untuk memantau suhu orang selama wabah,” kata Brigaider Al Razooqi dalam konferensi virtual Ahad malam (17/5).
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Proyek ini awalnya digunakan untuk mendeteksi orang yang dicari melalui pengenalan wajah dan analisis perilaku. Namun si8tuasi penyebaran virus, kami memperbarui sistem kamera untuk memantau suhu juga,” katanya.
Ia mengatakan, kamera-kamera itu juga akan dapat mendeteksi jarak antara orang-orang di dalam pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat umum dan mengeluarkan peringatan jika mereka berdiri terlalu dekat satu sama lain.
“Kamera ini dapat mendeteksi jika orang mendekat satu sama lain kurang dari dua meter, dan sistem dapat menghasilkan alarm ke ruang perintah,” katanya.
Dr Peter Clevsting, pakar teknis di Sekretariat Regional Dewan Kerjasama Teluk mengatakan, kamera jenis itu juga dapat digunakan untuk melacak di mana orang mendapatkan virus dari dan dengan siapa mereka berhubungan dalam pekan-pekan menjelang penularan.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Sektor kesehatan sangat terbuka untuk inovasi, teknologi baru dan pengembangan. Oyoon AI ini meamng bukan solusi untuk semuanya. Namun setidaknya itu adalah alat yang bisa kita gunakan. Ini juga akan dapat memprediksi pasien mana yang lebih parah terkena penyakit daripada yang lain,” kata Clevsting.
Sementara itu, Adel Shakeri, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Otoritas Transportasi, menyarankan untuk bekerja sama melacak penyebaran virus dengan memantau GPS angkutan umum. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan