Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri mengatakan, UEA akan melakukan investasi di berbagai sektor di Indonesia. Dia juga menyatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun kesuksesan kerja sama antara RI-UEA.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan tingkat menteri “UAE-Indonesia Roundtable Discussion” yang diadakan oleh Kedubes Uni Emirat Arab di Jakarta, Kamis (1/2).
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian kemajuan kerjasama kedua negara selama ini. Sebelumnya, kami hanya berkonsentrasi pada kerja sama bidang energi minyak dan gas, serta bisnis penerbangan dan pelabuhan. Saat ini, kerja sama kami hampir berada di setiap sektor,” kata Dubes Abdulla Salem.
Dia menyampaikan, hasil pertemuan tersebut adalah delegasi UEA sangat tertarik dengan sektor investasi yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia, di antaranya energi hijau, logistik, infrastruktur, bidang pangan dan ketahanan pangan di Indonesia.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
Dubes Abdulla Salem mengatakan, UEA dan Masdar tertarik untuk menjajaki investasi dalam memperkuat Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan energi terbarukan bekerja sama dengan PLN.
Selain itu, pihaknya juga sedang memfokuskan pada proyek perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata setelah sukses diresmikan akhir tahun lalu berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp), akan diperluas hingga 500 megawatt.
PLTS Terapung yang dipasang di atas Waduk Cirata dengan luas 200 hektare ini digadang sebagai PLTS Terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau bahkan terbesar ketiga di dunia. PLTS ini berada di tiga kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat.
Dubes UEA menyebutkan pula, pihaknya mendapatkan penemuan besar di Andaman dan mengatakan bahwa penemuan tersebut memberikan harapan untuk penemuan gas di masa depan.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
“Indonesia adalah prioritas UEA dan tidak hanya mempromosikan investasi di Indonesia,” tegasnya.
Selain investasi, pemerintah UEA juga Kesepakatan untuk melakukan pengembangan pendidikan dan perguruan tinggi dengandengan PBNU dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
Pada sektor kesehatan, Pemerintah RI bersama UEA sepakat membangun RS Kardiologi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang akan menjadi RS modern pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan model perawatan kesehatan inovatif.(L/R1/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda