Bethlehem, 11 Syawwal 1438/ 5 Juli 2017 (MINA) – Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley menolak usulan Badan Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Nasional (UNESCO) yang merencanakan akan memasukkan Kota Tua Hebron dan Masjid Ibrahimi dalam daftar Warisan Dunia yang terancam punah, Senin (4/7)
UNESCO dijadwalkan memutuskan status Kota Tua Hebron pada 7 atau 8 Juli, dalam sebuah konferensi yang sedang berlangsung di Krakow, Polandia, demikian Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic News agency (MINA).
Pemungutan suara diharapkan mencakup pasal yang menolak kedaulatan Israel atas Yerusalem Timur (Al-Quds) yang dianeksasi sejak tahun 1980 dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Sementara pihak berwenang Palestina merencanakan mengenalkan situs tersebut untuk dipertimbangkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Mereka memutuskan segera melacak aplikasi situs itu, karena kekerasan Israel di Kota Tua, yang diklaim oleh orang Palestina telah mengancam integritas Masjid Ibrahimi dengan mengusulkan daerah tersebut sebagai situs yang terancam punah.
Pada waktu bersamaan, Kementerian Pariwisata Palestina menyatakan Permintaan untuk memasukkan situs itu masuk dalam daftar diajukan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina, Kementerian Pariwisata, komite rehabilitasi Hebron dan Hebron dengan alasan bahwa Kota Tua Hebron sangat membutuhkan perlindungan penuh dari internasional dari tempat tersebut.
Kota Tua Hebron, yang berada di bawah kendali militer Israel, merupakan rumah bagi sekitar 30.000 orang Palestina dan sekitar 800 pemukim Israel yang tinggal di bawah perlindungan pasukan Israel.
Pernyataan resmi Palestina tersebut mengutip Menteri Pariwisata dan Barang Antik Palestina Rula Maaya yang mengatakan, status Warisan Dunia akan membantu menjaga identitas Masjid Ibrahimi Palestina dan melindunginya dari serangan Israel yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Haley, berulang kali menuduh PBB menindas Israel dengan memusatkan perhatian pada pelanggaran undang-undang internasional dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bahwa Masjid Ibrahimi juga dikenal sebagai makam para Leluhur yang tidak akan punah.
“Makam para Leluhur, yang suci bagi tiga agama, tidak mendapat ancaman langsung. Resiko penunjukan semacam itu merongrong keseriusan penilaian seperti yang seharusnya dilakukan oleh UNESCO,” tambahnya.
Masjid Ibrahimi, tempat Nabi Ibrahim dipercaya dikuburkan, telah menjadi titik fokus kekerasan tersebut selama beberapa dekade, karena situs tersebut suci bagi Muslim dan Yahudi dan telah menjadi lokasi utama untuk kegiatan pemukim Israel di wilayah tersebut.
Situs suci tersebut terbelah menjadi dua yaitu, sinagog dan masjid setelah pemukim Israel kelahiran AS Baruch Goldstein yang membantai 29 warga Palestina di dalam masjid tersebut tahun 1994. Sejak perpecahan tersebut, umat Muslim telah ditolak akses ke lokasi tersebut selama liburan Yahudi dalam upaya untuk Mencegah kekerasan.(T/R10/B05)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)