Kota Tangerang, MINA – Duta Besar Republik Azerbaijan Ruslan Nasibov menjadi pembicara utama pada acara Seminar International dengan tema “Ukhuwah Islamiyah Bersama Negara sahabat dan Untuk Menjaga Integritas Nasional” yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang.
Seminar Internasional yang merupakan Kegiatan rutin tahunan Komisi Ukhuwah Islamiyah dan Hubungan Antar Organisasi MUI Kota Tangerang itu dilaksanakan di Gedung MUI Kota Tangerang, Sabtu (28/9).
Pada presentasinya, Ruslan Nasibov mengenalkan destinasi wisata religi yang ada di negara berjuluk Negeri Api atau Land of Fire itu.
“Azerbaijan memiliki tempat-tempat bersejarah peninggalan Islam yang patut dikunjungi oleh para peziarah,” ujarnya yang diterjemahkan oleh Ms. Nia S. Amira (Konsultan Media dan Manajemen Kajian Knowledge Management Negara-Negara Islam khususnya negara bekas Uni Soviet).
Baca Juga: Menag Doakan Rakyat Indonesia dan Kedamaian Palestina di Masjid Nabawi
Secara khusus dia menawarkan kepada peserta seminar untuk mengunjungi sejumlah peninggalan bersejarah di negaranya.
Para peziarah dapat mengunjungi gua Ashabul Kahfi, Kota Tua, Istana Shirvan, Istana Khan, dan Nizami Ganjavi.
Di lokasi 12 km jauhnya dari kota Nakhchivan, pegunungan antara Ilandang dan Nahajir, gua alami tempat Ashabul Kahfi menyepi, yang dalam bahasa Arab berarti “Manusia Gua”.
Terdapat informasi dalam pustaka agama kuno, dan juga dalam kita suci Alquran bahwa tempat dengan nama yang sama terdapat di wilayah Asia Kecil atau Palestina, Suriah dan Turki.
Baca Juga: Guru Besar Baitul Maqdis Syaikh Prof El-Awaisi Kunjungi AWG
Kota tua berada di tengah Baku. Di wilayah yang meliputi 22 ha ini terdapat lebih dari 50 monumen dan bangunan bersejarah dari berbagai zaman dari Kota Tua. Istana Shirvan, Menara Gadis, Menara Sinig yang dilestarikan hingga kini.
Dia juga menjabarkan demografi Azerbaijan yang memiliki sumber minyak, serta geografi negara tersebut yang menjadi persilangan antara Rusia, Eropa, Asia, dan Timur-Tengah.
“Multikulturalisme yang selalu dipromosikan oleh Azerbaijan dicerminkan dalam warna dan lambang negara,” ujarnya.
Ia pun turut menyatakan bahwa Azerbaijan adalah negara Islam pertama yang menjadi negara demokrasi parlementer dan pioneer pemberdayaan perempuan dengan memberikan porsi dalam pemerintahan.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Negara ini berdiri pertama di tahun 1918-1920. Azerbaijan secara langsung setelah lepas dari Uni-Soviet tahun 1991.
Dia pun mengungkapkan Azerbaijan ternyata memiliki kedekatan historis dengan Islam di Indonesia.
Kedekatan historis ini dikatakan Ruslan yang melatar belakangi Indonesia cepat mengakui kedaulatan Azerbaijan, negara 97 persen dari kurang lebih 10 juta penduduknya beragama Islam.
Fakta-fakta sejarah pada keterkaitan historis Islam antara Azerbaijan dengan Indonesia salah satunya melalui Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang pertama dari sembilan wali songo atau dikenal Sunan Gresik adalah berasal dari kota Baku, Azerbaijan.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Seminar internasional ukhuwah Islamiyah yang dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang itu diikuti oleh 80 peserta dari MUI Kota Tangerang, MUI Kecamatan serta Ormas Islam di Kota Tangerang
Salah satu peserta seminar, Ibu Suryati Uwes, pengurus Komisi Perempuan MUI Kota Tangerang menyatakan kegiatan internasional yang pertama kali digelar ini sangat penting untuk mengenalkan kebudayaan dan sejarah Islan di negara-negara sahabat.
“Sangat penting untuk menge al potensi-potensi wisata religi yang dimiliki negara sahabat,” kata ibu yang juga kinu menjabat sebagau Ketua Umum Korps Mubalighah PP DMI.
Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kota Tangerang Akhmad Sujai mengatakan, pengenalan mengenai Azerbaijan sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan hubungan kerjasama di berbagai bidang termasuk dalam pengembangan dakwah, budaya dan pendidikan.(L/R01/P2)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mi’raj News Agency (MINA)