Dubes Bangladesh Ajak Pengusaha Indonesia Investasi di Negaranya

Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia H.E. Major General Azmal Kabir (kanan) saat berfoto dengan salah satu pengusaha Indonesia (foto: Sajadi/MINA)

Jakarta, MINA – Duta Besar untuk Indonesia H.E. Major General Azmal Kabir mengajak pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di negaranya dengan berbagai kemudahan dan potensi yang besar.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara presentasi bisnis “Meet Bangladesh” yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Bangladesh untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (23/1) dihadiri beberapa pemangku kebijakan, para pengusaha kedua negara serta dari beberapa negara lain seperti, Argentina dan Arab Saudi.

“Saya mengundang Anda semua untuk datang ke Bangladesh dan memanfaatkan berbagai kemudahan di negara kami,” kata Dubes Kabir.

Bangladesh terletak di Asia Selatan dan termasuk dalam lima negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dengan pertumbuhan GDP 7, 86 persen atau 274, 1 miliar dolar AS pertahun.

Selain itu, Mayor General Salahuddin Islam, BP Executif Chairman Bangladesh Export Processing Zone Authority (BEPZA) menyebutkan beberapa sektor unggulan investasi diantaranya: agri bisnis, tekstile, elektronik, plastik dan industri pariwisata.

Beberapa kemudahan yang ditawarkan oleh badan investasi Bangladesh tersebut seperti, pembebasan pajak, izin tinggal tetap untuk nilai investasi 75 ribu dolar AS status kewarganegaraan untuk nilai investasi 500 ribu dolar AS dan insentif pajak selama satu sampai tujuh tahun.

Ia juga menawarkan kerja sama investasi untuk sejumlah mega proyek di Bangladesh seperti, pembangunan Jembatan Padma di wilayah tenggara, pelabuhan di Sonadia, Cox’s Bazaar, rel kereta dalam kota (Metro Rail Project) di Dhaka.

Sementara itu, Ni Made Ayu Marthini, Direktur Kerjasama Bilateral Kementrian Perdagangan RI menyambut baik tawaran investasi dari Pemerintah Bangladesh.

“Saya sangat terdorong, presentasi hari membuka mata kita bahwa Indonesia dan Bangladesh perlu melakukan lebih dalam investasi, perdagangan, pariwisata dan yang lainnya,” kata Ni Made dalam presentasinya.

Ia mengatakan, Indonesia dan Bangladesh mempunyai hubungan yang sangat baik, tercermin dari kedua pemimpin negara yang sudah bertemu selama dua kali (2017 dan 2018).

Sementara indonesia juga sudah tidak lagi terpaku dengan wilayah perdagangan tradisional (AS, EU, Jepang), namun sudah mulai menjajaki hubungan perdagangan dengan negara-negara Amerika Latin, Eropa Tengah, dan Asia Selatan, seperti Bangladesh.

Ni Made juga mengingatkan, Indonesia sukses meng-ekspor 15 gerbong kereta api dan bus eksekutif ke Bangladesh. Hal itu merupakan salah satu realisasi dari komitmen Pemerintah Indonesia dan Bangladesh untuk meningkatkan kerja sama ekonomi. (L/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.