Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Chumaidy Dorong Masyarakat Indonesia Lebih Aktif Bantu Lebanon

Rana Setiawan - Selasa, 6 Februari 2018 - 19:39 WIB

Selasa, 6 Februari 2018 - 19:39 WIB

84 Views

(Foto: Istimewa)

(Foto: Istimewa)

Beirut, MINA – Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy mengatakan, Lebanon sangat memerlukan bantuan dari masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Dubes Chumaidy dalam pertemuan dengan Tim Misi Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) untuk Pengungsi Suriah di Beirut yang dipimpin oleh Agus Sudarmaji di KBRI Beirut pada Senin kemarin (5/2).

Menurutnya, kondisi Lebanon saat ini semakin lemah dalam memikul beban pengungsi yang jumlahnya lebih dari 2,5 juta jiwa. Sementara warga negara asli Lebanon berjumlah hanya 4 juta jiwa. Artinya jumlah pengungsi lebih dari separuh warga negara asli Lebanon.

“Negeri kecil dengan luas sekitar 10,452 km2 semakin kerepotan dalam menopang kehidupan para pengungsi dari Suriah dan Palestina. PBB pun mencatat Lebanon sebagai negara penampung jumlah pengungsi terbesar di dunia mayoritas dari Suriah,” ujar Dubes Chumaidy.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Dia juge menjelaskan, kemampuan Pemerintah Lebanon yang semakin menurun dalam mengelola urusan pengungsi memaksa negeri itu berhutang ke negara asing. Akibatnya tahun ini hutang luar negeri Lebanon terkait urusan pengungsi berjumlah tidak kurang dari 84 juta dollar Amerika Serikat.

Beban hutang tersebut dipastikan akan terus meningkat dari tahun ke tahun mengingat saat ini sumber-sumber pendapatan negara tidak semakin berkembang. Apalagi persoalan politik di dalam negeri yang diwarnai oleh sektarianisme tidak kunjung usai.

Melihat kondisi Lebanon yang semakin terpuruk tersebut Dubes Chumaidy menghimbau agar rakyat Indonesia berkenan semakin aktif membantu rakyat Lebanon dalam menolong pengungsi asal Palestina dan Suriah.

“Beban ini seharusnya bukan sekedar dipikul oleh Lebanon namun menjadi tanggung jawab seluruh umat manusia. Apalagi bila dipandang dalam perspektif ukhuwah Islamiyah bahwa umat Islam dari Suriah yang terpaksa meninggalkan negaranya karena perang enam tahun silam adalah saudara seiman dari umat Islam Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang terpercaya atau amanah seperta AWG.

Untuk operasi kemanusiaan di Lebanon kali ini, Agus Sudarmaji mengatakan, dana yang terkumpul sejak tahun lalu akan disalurkan dalam bentuk bantuan bahan makanan, obat-obatan, layanan medis, bantuan untuk penyelenggaraan anak-anak di kamp pengungsian serta pembangungan kapasitas (capacity building) untuk para pengungsi pada usia produktif.

“Lokasi pelaksanaan misi kemanusiaan tersebut disesuaikan dengan arahan dari pihak Kementerian Urusan Pengungsi Lebanon,” ujarnya.

AWG merupakan lembaga kemanusiaan yang fokus pada isu pembebasan Masjid Al-Aqsha di Palestina, telah melakukan penggalangan dana di berbagai wilayah Indonesia dan Malaysia sejak setahun lalu.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pada 10 Januari 2016, AWG mengirimkan dana kemanusiaan sebesar 5.000 ringgit atau sekitar 160 juta rupiah. Bantuan diberikan kepada pengungsi Suriah di dalam negeri.(L/R01/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda