Jakarta, 15 Shafar 1436/8 Desember 2014 (MINA) – Menguatnya dukungan masyarakat dunia untuk mengakhiri penjajahan Israel menjadi sinyal kemenangan rakyat Palestina semakin dekat.
Bahkan, Palestina mengagendakan tenggat waktu dua tahun untuk memastikan kemerdekaannya sebagaimana Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tenggat waktu November 2016 kepada Israel untuk mengakhiri penjajahan yang berlangsung sejak 1948.
Pernyataan itu disampaikan Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Fariz N. Mehdawi, saat menerima kunjungan perwakilan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di kantornya di Kedutaan Besar Palestina Jakarta, Senin (8/12).
Dalam pertemuan itu, Yakhsyallah Mansur yang memimpin delegasi menyampaikan pernyataan sikap wadah kesatuan umat Islam berpusat di Jakarta itu tentang “Resolusi Palestina Merdeka dan Penyerahan Tanpa Syarat Masjid Al-Aqsha kepada Muslimin”.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Walaupun PBB tidak mengakui, setelah tenggat waktu itu, rakyat Palestina tetap akan mewujudkan negara merdeka. Kemenangan Palestina hanya soal waktu saja,” tegas Dubes Fariz Mehdawi
Dia menyatakan, rakyat Palestina meminta Dewan Keamanan PBB mendesak Israel agar angkat kaki dari tanah jajahan mereka.
Fariz Mehdawi mengapresiasi pernyataan sikap tersebut sebagai representasi dukungan rakyat Indonesia yang merupakan mayoritas penduduknya umat Islam. Dia berjanji akan menyampaikan surat pernyataan itu kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pemerintahan persatuannya.
“Walaupun situasi sulit dihadapi Palestina saat ini, namun insya Allah kemerdekaan Palestina sebentar lagi terwujud mengingat dukungan masyarakat dunia yang semakin menguat, terutama di negara-negara Eropa,” kata Dubes Fariz Mehdawi.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Dia menjelaskan, saat ini perubahan situasi di Palestina sangat cepat, sebab yang mendukung kemerdekaan Palestina bukan dari negara Muslim saja bahkan negara-negara barat, terutama Eropa, bahkan beberapa parlemen di negara Eropa akhir-akhir ini mengakui negara Palestina merdeka secara aklamasi.
Untuk hak veto di PBB, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Republik Indonesia sejak 2006 itu mengatakan, Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi masa sulit karena tinggal AS sendiri yang menggunakan hak veto untuk menjegal dukungan kemerdekaan Palestina di PBB sementara negara pemegang hak veto lainnya sudah tidak menggunakannya.
Dubes menyatakan, sabar adalah kekuatan dan modal utama rakyat Palestina untuk menghadapi penjajah Israel, karena sabar berkaitan dengan keimanan, perintah Allah dan tuntunan Rasulullah.
“Untuk memperoleh kemerdekaan, kami tidak tergesa-gesa. Allah sudah mengatur semuanya. Kami selalu optimis tentang masalah ini,” ujar Fariz Mehdawi.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Mengenai kemerdekaan, rakyat Palestina hanya menuntut hak-hak mereka yang telah dirampas penjajah Israel, oleh karena itu Palestina harus memperoleh kemenangan dan mendapatkan apa yang menjadi haknya.
Kemerdekaan Palestina tergantung pada dukungan moril dan materil dari masyarakat dunia, terutama dukungan umat Islam. Untuk itu, dukungan dan doa dari umat Islam dan masyarakat dunia umumnya merupakan salah kekuatan rakyat Palestina mewujudkan kemerdekaannya.
Kesatuan Umat Islam
Sementara Yakhsyallah Mansur, mengatakan sebagaimana pernyataan Jama’ah Muslimin (Hizbullah), menyatakan masalah Palestina merupakan tanggung jawab umat Islam di mana pun mereka berada.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Oleh karena itu, Muslimin dunia harus mengambil peran dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha, sebagai kiblat pertama Umat Islam.
Setelah mengirim surat pernyataan itu, tugas Jama’ah Muslimin adalah menggalang persatuan umat Islam untuk memobilisasi kekuatan dalam mengakhiri penjajahan di Palestina.
“Seluruh umat Islam baik di Timur Tengah maupun di belahan dunia mana pun harus bersatu padu, merapatkan ukhuwah Islamiyah serta menggalang dukungan berupa doa, moral, dan material guna membantu kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis Israel. Sesuai dengan perintah Allah di dalam Al-Quran,” ujar Ketua Sekolah Tinggi Al-Quran Online Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud itu.
Dalam surat pernyataan sikap itu, Yakhsyallah menyatakan, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) siap mengirimkan delegasi ke Sidang Umum PBB dan meminta waktu untuk menyampaikan desakan dihapusnya hak veto di PBB karena hal tersebut berarti masih menunjukkan kolonialisme penjajahan.(T/R05/P007/R11)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)