Ramallah, MINA – Duta Besar India untuk Palestina, Anish Rajan mengatakan, posisi negaranya tegas mendukung solusi dua negara, yang didasarkan pada pembentukan negara Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat serta berhak menentukan nasibnya sendiri.
“India akan terus menyuarakan resolusi Palestina di PBB dan berdiri paling depan untuk menyuarakan aspirasi rakyat Palestina dalam menuntut hak-hak mereka,” jelas Rajan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Wafa yang dikutip MINA Ahad (4/11).
Rajan juga mengatakan, hubungan antar India-Palestina semakin erat sejak India memperoleh kemerdekaan pada 1930-an dan merupakan salah satu dari 14 negara yang memilih menentang pembagian Palestina pada tahun 1947.
Sejak saat itulah kerjasama timbal balik antar kedua negara terus berlanjut hingga India membuka perwakilannya pada tahun 1990-an di jalur Gaza sebelum pindah ke Ramallah.
Baca Juga: Pariwisata Israel Anjlok Imbas Perang Berkepanjangan
Dana lebih dari 40 juta dolar Amerika Serikat digelontorkan India untuk pembangunan proyek-proyek di Palestina. “Hal ini menandakan kemajuan yang luar biasa dalam hubungan kedua negara di beberapa tahun terakhir,” kata Duta Besar.
Ia juga menunjukkan, Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan pada kunjungan pertamanya ke Palestina Februari lalu, beberapa proyek bantuan India, yang terbesar adalah pendirian rumah sakit khusus di kota Beit Sahour dekat Bethlehem di Tepi Barat.
Sebelumnya rumah sakit itu mampu memberi pelayanan yang baik dalam jumlah pasien maupun peralatanm tapi kini rumah sakit tersebut sudah dapat meningkatkan pelayanan termasuk dalam bidang kardiologi, ortopedi, darurat, anak-anak, dan kehamilan.
Dalam kunjungan itu Perdana Menteri India juga mengumumkan akan memberikan bantuan proyek “cetak nasional”, berupa pengadaan printer canggih yang akan membantu pemerintah Palestina dalam pembiayaan sekolah dan buku pelajaran.
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
Proyek lain yang Rajan bicarakan adalah bantuan dalam rangka pemberdayaan perempuan dengan penguatan kehadiran perempuan di masyarakat Palestina, mengembangkan keterampilan kejuruan dan industri serta pemasaran produknya, yang akan bermarkas di Ramallah dan Gaza. (T/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin