Jakarta, MINA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menjelaskan posisi Rusia dalam proses perdamaian antara Palestina dan Israel yang telah lama tertunda.
Menurut Lyudmila, negaranya yang merupakan bagian dari Quartet Internasional (PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia) telah berusaha membantu untuk menemukan solusi perdamaian antara Palestina dan Israel dari sejak awal berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB.
“Posisi kami sangat jelas. Kita akan melakukan apa saja untuk mendukung dialog (perdamaian) antara Israel dan Palestina sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan,” kata Lyudmila dalam wawancara khusus dengan Tim MINA di kediaman resminya di Jakarta, Selasa (14/7).
Namun Lydmila mengatakan, solusi perdamaian antara Palestina dan Israel harus adil bagi kedua pihak serta berdasarkan norma-norma dan dokumen yang disetujui oleh masyarakat Internasional.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Sementara itu mengenai proposal perdamaian yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump atau yang disebut “Kesepakatan Abad Ini”, menurutnya isinya mengabaikan berbagai dokumen dan resolusi yang dikeluarkan oleh PBB.
“Dan itu (Kesepakatan Abad Ini) berat sebelah. Ini lebih untuk kepentingan Israel saja. Jadi solusi ini harus adil kepada semua pihak yang terlibat,” ujar Lyudmila.
Sebagai salah satu pihak yang pernah diminta sebagai mediator antara Palestina dan Israel, Rusia mempunyai hubungan baik dengan kedua pihak.
Menurut Lyudmila, Rusia merupakan negara pertama dari luar Timur Tengah yang mengunjungi Palestina saat Presiden Mahmoud Abbas berkuasa.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
“Presiden kami telah tiga kali mengunjungi Palestina, Vladmir Putin dua kali dan Dmitry Medvedev satu kali,” jelas Dubes Rusia.
Sementara dengan Israel, Rusia juga mempunyai hubungan yang baik. “Ya, jadi apa pun yang bisa kita lakukan untuk mempromosikan penyelesaian konflik ini. Kami siap melakukannya,” tegasnya. (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan