Naypyidaw, MINA – Duta besar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun telah dipecat, televisi pemerintah melaporkan pada Sabtu (27/2), sehari setelah dia mendesak PBB untuk menggunakan “segala cara yang diperlukan” agar menghentikan kudeta militer.
Negara Asia Tenggara itu telah terperosok dalam krisis sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari dan menangkap pemimpin pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi beserta sebagian besar pemimpin partainya.
Militer menuduh bahwa pemilihan umum yang diadakan pada November itu curang, sementara komisi pemilihan menyatakan bahwa pemungutan suara itu adil.
Kyaw Moe Tun telah memberi tahu Majelis Umum PBB bahwa dia berbicara atas nama pemerintah Aung San Suu Kyi
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin lebih lanjut dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer,” katanya pada Jumat, Al Jazeera melaporkannya.
Penyiar negara bagian Myanmar MRTV mengatakan pada Sabtu (27/2), duta besar telah “mengkhianati negara dan berbicara untuk organisasi tidak resmi yang tidak mewakili negara dan telah menyalahgunakan kekuasaan dan tanggung jawab seorang duta besar.”
Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar Tom Andrews mengatakan pada Sabtu pagi, dia kewalahan dengan “tindakan keberanian” Duta Besar.
Ia menambahkan di Twitter, “Sudah waktunya bagi dunia untuk menjawab seruan berani itu dengan tindakan.” (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Mi’raj News Agency (MINA)