Jakarta, MINA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mendesak komunitas internasional untuk lebih serius menyelesaikan akar masalah konflik di negaranya, dengan menghentikan penjajahan Israel dan menghadirkan kemerdekaan penuh bagi Palestina.
“Sudah cukup hentikan penjajahan (Israel) sekarang juga! Hentikan genosida, holocaust yang terjadi di Palestina (Gaza). Jangan ada lagi pembunuhan. Kami inginkan perdamaian,” ucap Zuhair saat menggelar jumpar pers di Kantor Kedutaan Besar Palestina di Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Pernyataan dubes Zuhair tersebut disampaikan dalam rangka Peringatan ke-76 Tragedi Nakbah yang diperingati setiap 15 Mei.
Dia menyampaikan, sangat jelas Israel tidak menginginkan perdamaian, di mana kejahatan dan serangan entitas Zionis terus berlanjut, meski sejauh ini sudah 181 resolusi untuk menghentikan konflik yang dikeluarkan Sidang Umum atau Dewan Kemanan PBB.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Meski resolusi sudah disetujui mayoritas negara bahkan hampir seluruhnya, harus gagal karena veto satu negara. Hingga kini Israel terus melanjutkan operasi serangan militernya yang menimbulkan banyak sekali korban dari warga sipil, termasuk lansia, Ibu dan anak-anak,” kata Zuhair.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan situasi terkini di Gaza. Zuhair mengatakan bagian utara Gaza sudah hancur dan warga sudah mengungsi ke bagian selatan yakni Rafah.
Zuhair mengungkapkan, sejak tanggal 7 Oktober 2023 Gaza bagian utara sudah hancur lebur, semua warga terpaksa pindah ke bagian Selatan. Namun demikian, dia mengatakan, saat ini pasukan militer Israel telah memasuki daerah Rafah. Warga Palestina pun terpaksa mengungsi lagi meninggalkan wilayah tersebut.
Menurut Zuhair, Rafah merupakan pusat distribusi obat-obatan dan makanan untuk warga Palestina. Atas rangkaian serangan tersebut, Zuhair menegaskan bahwa tak ada lagi tempat yang aman untuk warga Palestina.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Israel telah memasuki Rafah dari perbatasan dekat Mesir, (padahal) perbatasan ini sangat penting bagi kami untuk menyalurkan logistik obat-obatan dan jalur keluar masuk warga. Namun saat ini sudah dalam kendali Israel,” ungkapnya.
“Ini merupakan bentuk nyata penjajahan dari Israel. Dari Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem, serangan (Israel) terus berlanjut,” tegas Zuhair.
Ia juga mempertanyakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang seharusnya mengamankan daerah selatan Gaza untuk pasokan bantuan kemanusiaan.
Zuhair juga mengkritik sikap Amerika Serikat yang selalu turun tangan dalam konflik negara lain, tetapi ketika konflik Palestina terjadi, negeri Paman Sam itu seolah tutup mata.
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
“Jika itu soal Palestina, mereka tak siap melakukan apapun,” pungkasnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza