Jakarta, 23 Muharram 1437/5 November 2015 (MINA) – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan bangsa Palestina mesti banyak belajar diplomasi dari Indonesia. Menurutnya, Indonesia punya diplomasi yang penting bagi Palestina.
“Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun,” kata Fariz Mehdawi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (5/11).
Dalam acara Seminar Nasional Dunia Islam dengan tema “Palestina Pasca Dikibarkannya Bendera di PBB” di Universitas Indonesia dubes Fariz mengatakan Indonesia mempunyai pengaruh terbesar bagi kemerdekaan Palestina.
“Indonesia mempunyai pengaruh terbesar pasca atau sebelum berkibarnya bendera Palestina di PBB, meskipun Palestina belum seutuhnya merdeka, tapi dukungan negara-negara lain sangat penting bagi Palestina dan dukungan ini hendaknya terus mengalir,” ujar dubes Fariz.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Bendera Palestina resmi berkibar di markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Rabu, 30 September 2015. Namun, itu bukan berarti perjuangan Palestina telah usai.
Baru-baru ini anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sukamta, mengingatkan Israel sudah melakukan manuver politik untuk mempertahankan tanah Palestina yang sekarang dikuasainya.
Atas dasar itu, perjuangan Indonesia untuk memerdekakan Palestina belum selesai. Indonesia harus membantu membebaskan wilayah Palestina yang hingga saat ini masih dikuasi Israel.
Ia menambahkan, Palestina merdeka artinya diberikannya hak kembali bangsa Palestina yang telah diusir Israel untuk kembali ke tanah Palestina. Menurut Sukamta, saat ini pengungsi Palestina tersebar di banyak negara.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
“Seperti di Jordan sekitar tiga juta orang, di Lebanon sekitar satu juta orang, di Syria sekitar 800 ribu orang. Tiga juta lainnya di negara-negara Teluk, Afrika Utara, Eropa, Kanada, Australia, dan seterusnya,” kata Sukamta.
Ia menegaskan, pada hakikatnya kemerdekaan Palestina itu adalah kemerdekaan penuh. Baik secara de facto maupun de jure.
“Diplomasi PBB sangat penting. Bangsa Palestina bisa belajar dari bangsa Indonesia, bahwa perjuangan diplomasi tidak bisa dipisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan,” tutupnya. (L/P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Longsor Jawa Tengah