Bandar Lampung, 2 Sya’ban 1436/20 Mei 2015 (MINA) – Indonesia merupakan negara pelopor kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia, demikian disampaikan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi.
Mehdawi menyatakan dihadapan Wakil Gubernur Lampung beserta jajaran di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Rabu (20/5), mayoritas negara Asia dan Afrika mengalami penjajahan pada tahun 1955, kemudian dapat terbebas melalui sebuah forum Konferensi Asia-Afrika (KAA).
“Pada tahun 1960-an hampir semua merdeka kecuali Palestina, ini berkat Presiden Indonesia, Soekarno yang menggagas Konferensi Asia-Afrika, padahal Indonesia ketika itu baru berumur sembilan tahun, “ ujarnya.
Menurut Mehdawi, bangsa Indonesia harus berbangga sebab sejak dulu hingga sekarang masih tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
“Kemarin di peringatan KAA, Jokowi mengingatkan kewajiban seluruh negara Asia-Afrika untuk menyegerakan kemerdekaan bagi Palestina, “ katanya.
Lebih lanjut ungkapnya, ketika KAA pertama, dua negara yang tidak diundang oleh Soekarno selaku tuan rumah ketika itu adalah negara Apartheid.
“Afrika Selatan dan Israel merupakan dua negara yang tidak diundang oleh Soekarno ketika itu dengan alasan Apartheid,“ ujarnya.
Mehdawi juga menambahkan, kewajiban mendukung kemerdekaan sebuah negara merupakan dasar dari kemanusiaan. “Manusia dilahirkan dengan keadaan merdeka, maka mendukung kemerdekaan merupakan dasar dari kemanusian,“ tambahnya.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Sementara Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri dalam sambutannya berharap Palestina segera merasakan bagaimana nikmatnya hidup dalam keadaan merdeka.
“Sebagai sesama muslim kita harus saling bela, saya mewakili masyarakat Lampung berharap tekad bangsa Asia-Afrika bisa dalam waktu singkat terealisasi. Sesegera mungkin (Palestina) merdeka,“ujarnya.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia hadir ke Lampung dalam rangkaian acara Tabligh Akbar Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung.
Duta Besar diagendakan juga ramah tamah dengan Bupati Lampung Selatan pada Rabu (20/5) sore, dan melepas Gerak Jalan Cinta Aqsha, kemudian mengisi Tabligh Akbar pada Kamis (21/5) di Kalianda Lampung Selatan.
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda
Ketua Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung, Rustam Effendi kepada MINA mengatakan, acara ini merupakan kerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, dan MUI Kabupaten Lampung Selatan, beserta ormas Islam Muhammadiyah, LDII, NU, dan ormas lain.
Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.
Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429H atau 21 Agustus 2008M.
Al-Aqsa International Conference tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan organisasi massa Islam, Kedutaan Besar sejumlah negara Muslim, pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, pimpinan lembaga da’wah, pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu yang berkonsentrasi kepada perjuangan muslimin dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsha.(L/Ari/K08/R05).
Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren