Jakarta, 13 Dzulqa’dah 1437/16 Agustus 2016 (MINA) – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz N. Mehdawi menyatakan siap memfasilitasi peningkatan kerjasama Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang berpusat di Jakarta dengan media massa di Palestina terutama sekali dengan kantor berita Palestina, WAFA.
“Saya mengapresiasi upaya Kantor Berita Islam MINA menjadikan Palestina menjadi salah satu fokus utama pemberitaan. Media Palestina senang bisa bekerja sama dengan MINA,” kata Mehdawi dalam pertemuan dengan Dewan Redaksi MINA di Kedubes Palestina di Jakarta, Selasa (16/8).
Dia mengatakan bahwa media memiliki peran penting dalam perjuangan pembebasan Palestina dari penjajahan yang berkepanjangan.
Ia juga menyatakan perlunya menyuguhkan berita-berita komprehensif tentang Palestina, tidak hanya pemberitaan seputar konflik dan peperangan.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Media seharusnya adil dalam meninjau bahwa Palestina adalah negara berdaulat,” tambahnya.
Dubes Mehdawi menerima kunjungan Dewan Redaksi Kantor Berita Islam MINA terdiri dari Redaktur Senior sekaligus Sekretaris Redaksi Widi Kusnadi, Koordinator Liputan Rana Setiawan, Kepala Redaksi Bahasa Arab Rifa Berlian Arifin dan wartawan Rendy Setiawan.
Widi Kusnadi yang memimpin kunjungan menyambut baik niat dari Dubes Mehdawi untuk membantu peningkatan kerjasama MINA dengan WAFA.
Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Media (ICIM) itu mengharapkan melalui kerja sama MINA dengan media di Palestina ini upaya-upaya penyebaran informasi dan pembentukan opini publik di bidang pemberitaan untuk kemerdekaan Palestina dapat terwujud.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Ini adalah salah satu langkah strategis untuk mempercepat kemerdekaan Palestina melalui perjuangan media. MINA siap bekerjasama dengan media di Palestina,” kata Widi.
Kantor Berita Islam MINA adalah sebuah kantor berita internasional yang memproduksi berita dan tulisan secara online dengan versi tiga bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan Indonesia.
MINA didirikan sebagai wujud nyata hasil dari keputusan Konferensi Internasional Pembebasan Al-Aqsha di Bandung tahun 2012 yang dihadiri oleh ulama dari 22 negara, termasuk Imam Besar Masjid Al-Aqsha Syaikh Ali Omar Yakob Al-Abbasi.
Kantor Berita Islam MINA yang diluncurkan pada 18 Desember 2012 itu didirikan oleh Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah, AWG, MER-C, dan Radio Silaturahim. MINA sudah memiliki koresponden di beberapa negara, khususnya di Gaza Palestina dan Khartoum Sudan. Dalam perjalanannya, berita-berita MINA telah banyak dikutip oleh berbagai media nasional dan asing. (L/R05/P013-P2/)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)