Tunis, MINA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, berbagi pandangan mengenai misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla 2025 yang membawa bantuan ke Gaza sekaligus menyoroti dinamika geopolitik di Timur Tengah.
Dalam informasi yang diterima MINA, Ahad (7/9), Zuhairi menjelaskan upaya diplomasi Indonesia yang berhasil memastikan kemudahan akses bebas visa bagi relawan dan delegasi kemanusiaan ke Tunisia.
“Malam ini Tunisia menjadi saksi. Relawan Indonesia dilepas dengan doa Hizbul Bahar, doa laut yang sejak dahulu diyakini melindungi para pelaut,” ujarnya.
Menurut Zuhair, Palestina tidak akan lama lagi meraih kemerdekaan, seiring tumbuhnya kesadaran baru dari Barat, termasuk Amerika Serikat, serta dukungan yang terus berdatangan dari berbagai negara, di antaranya Tiongkok.
Baca Juga: Gempa dan Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia
“Ini tanda nurani kemanusiaan dunia sedang bangkit untuk Gaza,” katanya menegaskan.
Zuhairi turut melepas keberangkatan delegasi Indonesia yang tergabung dalam flotilla, dengan satu tekad bersama, yakni menembus blokade penjajah Zionis Israel, menghentikan genosida, dan memastikan bantuan pangan, obat-obatan, serta kebutuhan darurat lainnya sampai ke warga Gaza.
Indonesia menegaskan partisipasinya melalui lima kapal kemanusiaan yang diberi nama pahlawan nasional: Soekarno, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Pati Unus, dan Malahayati. Penamaan itu dimaksudkan sebagai simbol semangat perlawanan terhadap kolonialisme sekaligus solidaritas abadi Indonesia kepada perjuangan rakyat Palestina.
Delegasi Indonesia yang ikut serta terdiri atas aktivis kemanusiaan, jurnalis, serta tokoh masyarakat. Mereka menekankan bahwa keterlibatan Indonesia adalah wujud nyata amanat konstitusi: menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.[]
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Waspadai Paparan Sinar UV Tinggi di Musim Pancaroba
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup Ikut dan Apresiasi Acara Senam Sehat PWI Kota Bogor