Kuala Lumpur, MINA – Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono mengharapkan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM), dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia konsisten dengan gerakan sosial keagamaan hingga di masa depan.
Demikian disampaikan Dubes Hermono saat membuka Musyawarah Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah Malaysia (Musycab ke-IV) dengan tema “Menguatkan Visi Internasionalisasi Muhammadiyah” di Kuala Lumpur, melalui keterangan tertulisnya, Ahad (22/1).
Menurutnya, sebelum Indonesia merdeka, pergerakan Muhammadiyah lahir untuk ikut membangun bangsa maupun masyarakat di bidang ekonomi dan pendidikan, khususnya bagi orang-orang termarjinalisasi, yang memerlukan bantuan pada saat itu.
Gerakan Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat di bidang sosial keagamaan.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Terminal Bekasi Berlakukan Ram Check Bus
Dubes Hermono menyatakan, selain Muhammadiyah membangun ekonomi kerakyatan, kiprahnya juga mencerdaskan bangsa dengan mendirikan beribu-ribu sekolah mulai dari Pendisikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Universitas. Sementara di bidang kesehatan, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi yang memiliki rumah sakit terbanyak.
Dari aspek keagamaan, Hermono menilai Muhammadiyah sebagai organisasi yang ingin mewujudkan Islam Indonesia. Islam yang memiliki wadah Indonesia, Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang sejuk, Islam yang damai, Islam yang modern.
Sejak berdiri sampai sekarang, dia mengatakan melihat adanya konsistensi pergerakan yang mendorong dua tema penting tersebut sosio-religius.
Konsistensi perjuangan Muhammadiyah dalam paparan yang berbeda juga terlihat di Malaysia dan itu termasuk yang dibanggakannya mengenai bagaimana pengurus PCIM Malaysia juga ikut memajukan pendidikan dengan mendirikan sanggar bimbingan (SB).
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Sedangkan di bidang ekonomi, setidaknya sudah ada Warung Soto Lamongan (Wasola).
“Setidaknya itu yang saya perhatikan, dan tentu ini sangat membantu KBRI dalam ikut dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan warga kita di Malaysia, khususnya pekerja migran,” ujar Hermono.
Hermono mengharapkan, garis perjuangan Muhammadiyah yang akan datang tetap konsisten sebagai pergerakan sosio-religius.
Selain itu PCIM dan PCIA Malaysia juga dapat mengusung itu sehingga menjadi jendela bagi organisasi Islam di Malaysia dan sebagai inspirator sejumlah organisasi kemasyarakatan lain. (R/R4/P1)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren