Jakarta, MINA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, hubungan Indonesia – Rusia telah meningkat dan berkembang dengan cara yang sangat positif di berbagai bidang.
“Sejarah hubungan kita telah naik turun. Kami sangat dekat selama pemerintahan Presiden Soekarno. Ia mengunjungi negara kami beberapa kali. Kemudian hubungan kedua negara sempat turun, tapi sejak 2003 ketika Presiden Megawati mengunjungi Rusia, hubungan kedua negara telah meningkat dan telah berkembang dengan cara yang sangat positif di berbagai bidang,” kata Lyudmila dalam wawancara khusus dengan tim wartawan MINA, di kediaman resminya, di Jakarta Selatan, Selasa (14/7).
Saat ini, kata Lyudmila, negaranya melakukan dialog politik aktif dengan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2016, di mana Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Rusia di Sochi, dan Jokowi juga bertemu dengan Presiden Putin.
“Menteri Luar Negeri kami Lavrov bertemu dua kali dalam beberapa tahun terakhir dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, dan mereka melakukan pembicaraan yang sangat baik” ujarnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Dubes Lyudmila mengatakan, Rusia optimis dalam situasi ekonomi global yang tidak terlalu mudah saat ini, ada banyak bidang yang dapat dikerjakan bersama antar dua negara.
“Para pemimpin kami di 2016 telah mengatakan target untuk volume perdagangan senilai hingga 10 miliar dolar AS per tahun, dan kami bekerja dengan baik tetapi dalam situasi ekonomi global saat ini itu tidak terlalu mudah,” jelasnya.
“Tentu saja karena semua negara terkena pandemi termasuk Rusia dan Indonesia, tetapi masih ada banyak bidang yang dapat kita kerjakan bersama dan kita cukup optimis karena jika kita melihat jumlah populasi gabungan kedua negara kita yang berjumlah 400 juta orang, ada potensi yang sangat besar,” imbuhnya.
Lyudmila berharap tahun ini akan ada pertemuan antara kedua pemimpin negara, namun karena situasi pandemi COVID-19 ini rencana tersebut dibatalkan.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kami telah menyiapkan cukup banyak dokumen bilateral yang dapat ditandatangani selama kunjungan ini dan yang paling penting satu adalah Deklarasi tentang kemitraan strategis,” katanya.
Menurutnya, hubungan diplomatik Indonesia – Rusia telah mencapai tingkat kepercayaan baru. Rusia memandang Indonesia sebagai mitra utama di kawasan ASEAN.
“Indonesia mitra utama kami di Asia Tenggara, tidak hanya di antara negara-negara ASEAN, tetapi dalam konteks yang lebih luas di Asia Pasifik juga, karena Indonesia adalah pemimpin dari ASEAN dengan populasi Muslim terbesar di dunia,” ujarnya. (L/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka