Dubes Rusia: Rencana Indonesia Beli Sukhoi Su-35 Belum Batal

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva saat melakukan press breafing virtual (foto screenshot)

Jakarta, MINA –  Duta Besar Rusia untuk Lyudmila Vorobieva mengatakan, rencana Pemerintah Indonesia untuk membeli sejumlah pesawat belum dibatalkan hingga saat ini.

“Rencana (pembelian) ini belum dibatalkan. Sejauh yang kita tahu soal kontraknya. Kontrak sudah ditandatangani, mudah-mudahan terlaksana,” kata Dubes Vorobieva kepada wartawan dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/7).

Menguatkan hal itu, Vorobieva menyebut, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membahas soal pembelian Su-35 saat ia berkunjung ke Rusia pada akhir Juni lalu.

“Prabowo mengunjungi Rusia dan saya tahu bahwa beliau membahas soal (rencana pembelian pesawat Sukhoi) itu,” katanya.

Prabowo diundang oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu untuk turut hadir dalam perayaan peringatan Hari Kemenangan Rusia ke-75 pada 24 Juni.

Baca Juga:  Hardiknas, Fahmi Alaydroes: Selamat Hari ‘Keprihatinan’ Pendidikan Nasional

Kementerian Pertahanan RI sebelumnya telah menyetujui kontrak pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 senilai USD 1,14 miliar (Rp 15,57 triliun) yang ditandatangani pada 14 Februari 2018 lalu.

Namun, rencana pembelian jet tempur tersebut terancam batal akibat adanya ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS) yaitu, Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

Menanggapi hal itu, Vorobieva tidak terlalu ambil pusing. Ia yakin adanya sanksi itu tidak akan membuat Rusia kehilangan mitranya untuk membeli peralatan tempur.

“AS mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada setiap negara yang membeli peralatan pertahanan Rusia, namun tidak mencegah rekan-rekan kami untuk melakukan pembelian itu,” tegasnya. (L/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga:  Dijegal Irak, Timnas Indonesia U-23 Masih Berpeluang Ikut Olimpiade di Paris

Wartawan: sajadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.