Jakarta, MINA – Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov menegaskan, pemerintahnya tidak pernah merekrut Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi kasus Satria Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI AL yang menjadi tentara bayaran di Rusia dan kini memohon bantuan untuk kembali ke Indonesia.
Dalam taklimat media di Jakarta pada Rabu (20/8), Tolchenov menyatakan, keputusan Satria untuk bergabung dengan militer Rusia adalah pilihan pribadi dan bukan hasil rekrutmen resmi.
“Saya menegaskan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia,” ujarnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa 4,9 M Guncang Jabodetabek, Pusat Gempa 10 km dari Kabupaten Bekasi
rusia/">Dubes Rusia mengaku baru mengetahui kasus Satria dari pemberitaan media di Indonesia. Setelah dikonfirmasi, atase pertahanan Kedubes Rusia juga tidak memiliki informasi terkait hal tersebut.
Namun Tolchenov membenarkan, orang asing secara sukarela dapat menandatangani kontrak profesional dengan militer Rusia, tetapi ia menekankan, setiap konsekuensi hukum yang timbul menjadi tanggung jawab individu tersebut.
“Jika Satria Kumbara melanggar undang-undang Indonesia, hal itu adalah tanggung jawabnya sendiri karena sebagai WNI ia seharusnya paham apa yang bisa ia lakukan dan tidak,” tegas Tolchenov.
Hingga saat ini, Kedubes Rusia juga belum menerima permohonan bantuan dari pemerintah Indonesia, Satria, maupun keluarganya.
Baca Juga: Terima Kunjungan Menlu Jerman, Sugiono Singgung Pengakuan Negara Palestina
Satria Kumbara, yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia akibat bergabung dengan militer asing tanpa izin, kini terjebak dalam kontrak militer dan ketidakpastian hukum. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Retno Marsudi Terima Penghargaan Champion untuk Isu Investasi Air