Jakarta, MINA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan kabar tentang serangan gas kimia di Douma, Suriah, adalah tidak benar.
“Petugas medis militer dari Pusat Rekonsiliasi Rusia telah mengunjungi satu-satunya rumah sakit di Douma, kami melihat pasien di sana, dan tidak menemukan satu orang pun yang terluka akibat sarin dan klorin,” ujar Vorobieva dalam media briefing di Jakarta, Jumat (12/4).
Lebih lanjut Vorobieva menegaskan, pihaknya telah mendeteksi bahwa tidak ada mayat korban akibat serangan kimia. Mereka juga tidak menemukan fakta-fakta penggunaan senjata kimia tersebut.
Ia juga mengatakan, banyak pemberitaan palsu tentang serangan kimia di Suriah. Pemerintah Rusia selama ini telah membantu operasi kemanusiaan bersekala besar yang berada di bawah Angkatan Federasi Rusia bersama dengan pemerintah Suriah.
Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza
“Bahkan, unit polisi militer Rusia akan dikerahkan di Douma untuk menjaga ketertiban umum dan memberikan bantuan kepada warga sipil.Bagaimana mungkin kami yang ikut membantu justru membiarkan serangan gas kimia itu terjadi,” jelasnya.
Pihak Rusia juga menyayangkan adanya pernyataan yang dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang menyatakan sekitar 500 orang terluka akibat serangan gas kimia di Douma.
Menurut Vorobieva, solusi dalam memecahkan konflik di Suriah ini yakni dengan mengadakan dialog dan pertemuan antar delegasi, bukan dengan agresi militer.(L/R04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)