Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DUBES SAUDI: PERTEMPURAN DI YAMAN BUKAN SUNNI-SYIAH

Rudi Hendrik - Sabtu, 4 April 2015 - 11:15 WIB

Sabtu, 4 April 2015 - 11:15 WIB

3964 Views

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel bin Ahmed Al-Jubeir. (Foto: Arab News)
<a href=

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel bin Ahmed Al-Jubeir. (Foto: Arab News)" width="300" height="181" /> Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel bin Ahmed Al-Jubeir. (Foto: Arab News)

Washington, 15 Jumadil Akhir 1436/4 April 2015 (MINA) – Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel bin Ahmed Al-Jubeir mengatakan, pertempuran yang terjadi di Yaman bukan antara Sunni dan Syiah.

Al-Jubeir berbicara dalam sebuah simposium yang diadakan oleh Dewan Nasonal Hubungan AS-Arab di Kongres AS, bertema “Kekacauan di Yaman: Analisis, diagnosis dan prospek”, Jumat (3/4) di Washington.

Menurutnya, pertempuran di Yaman adalah antara yang baik dan jahat, Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, sABTU (4/4).

Dia menegaskan, tujuan Kerajaan Arab Saudi adalah untuk melindungi pemerintahan yang sah di Yaman dari kelompok yang didukung oleh Iran dan Hizbullah.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Dubes juga mengecam Iran dan Hizbullah yang mencoba menggambarkan krisis Yaman sebagai konflik sektarian dan dia menuduh kedua kekuatan itu berada di balik pemberontakan Houthi.

“Kami tidak ingin memulai operasi ini, tapi kami tidak punya pilihan lain selain menanggapi permintaan Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi,” katanya.

Menurutnya, tidak ditemukan dalam sejarah, milisi bisa memiliki senjata berat seperti rudal balistik dan pesawat.

Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh juga dituding memainkan peran negatif di Yaman dan dikatakan, Houthi tidak akan mampu maju dan mengambil alih kota tanpa dukungan Saleh, Iran dan Hizbullah.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

“Di Lebanon, milisi Hizbullah menguasai negara, dan kami tidak ingin situasi seperti ini berkembang di Yaman melalui Houthi,” katanya. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
MINA Health
Internasional
Indonesia