Dubes Sudan: Tidak Ada Perang Saudara di Sudan

Ketua Majelis Ukhuwah Pusat (MUP) Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Ustaz Sakuri (dua dari kanan) menyampaikan pernyataan sikap untuk segera mengakhiri konflik di Sudan bersama Duta Besar Republik Sudan untuk Republik Indonesia H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali (paling kiri) di Kediaman Duta Besar Sudan, Jakarta, Rabu (3/5/2023).(Foto: Abdullah/MINA)

Jakarta, MINA – Duta Besar Republik untuk Republik Indonesia H.E. Dr. Yassir Mohamed Ali menyampaikan keterangan terkait perkembangan situasi politik dan keamanan terkini Sudan di Kediaman Duta Besar Sudan, Jakarta, Rabu (3/5).

Dubes Yassir Mohamed Ali Mohamed menegaskan tidak ada perang saudara di Sudan, akan tetapi yang terjadi adalah percobaan pengambilalihan kekuasaan dari tangan militer oleh pasukan Rappid Support Forces (RSF).

Dubes mengatakan, wilayah yang bergolak hanyalah ibu kota Khartoum saja. Sementara banyak wilayah lain yang tetap aman dan kondusif.

Ia berharap, konflik akan segera berakhir dan pelajar Indonesia dapat kembali ke Sudan untuk menimba ilmu.

Namun demikian, Dubes Yassir menyatakan, Sudan membutuhkan bantuan dari komunitas internasional untuk warga sipil yang terdampak agar dapat tetap bertahan hidup.

Sejauh ini hanya negara-negara tetangga di Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Mesir yang secara berkala memasok bantuan kemanusiaan ke negaranya.

“Oman dan Arab Saudi telah mengirimkan [bantuan], menurut saya, Arab Saudi dan UEA [Uni Emirat Arab] juga berjanji untuk memberikan USD 50 juta sebagai dukungan,” tutur Dubes Yassir.

Bantuan kemanusiaan utama yang dibutuhkan adalah obat-obatan, lantaran banyak rumah sakit di Ibu Kota Khartoum tidak lagi beroperasi akibat terdampak serangan.

Pada kesempatan jumpa pers tersebut, perwakilan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) diwakili Ketua Majelis Ukhuwah Pusat (MUP) Ustaz Sakuri menyampaikan pernyataan sikap wadah kesatuan umat Islam itu untuk segera mengakhiri konflik di hadapan Dubes Yassir dan awak media. (R/P2/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.