Jakarta, MINA – Duta Besar RI untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang mengatakan, tidak ada korban warga negara Indonesia (WNI) akibat topan mangkhut yang melanda wilayah utara Filipina dengan kecepatan 265 km/jam pada Sabtu (15/9).
“Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” ujarnya kepada MINA di Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (19/8).
Diberitakan sebelumnya, setidaknya 74 orang meninggal dunia, 74 orang luka-luka serta 55 orang dilaporkan masih hilang. Fenomena alam yang juga menerpa Hong Kong pada Ahad, (16/9) tersebut, turut menyebabkan kerusakan di kota Vigan, utara Filipina.
Topan itu menghancurkan hutan, menumbangkan tiang-tiang listrik, menghancurkan kota-kota dan merusak tanaman padi penting. Pada hari Senin (17/9), pekerja darurat mengevakuasi 43 jenazah dari tanah longsor di kota utara terpencil Itogon, Filipina.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sementara itu, 391 orang dilaporkan terluka tertimpa oleh puing-puing yang jatuh ketika angin melanda kota, mematahkan ratusan pohon dan menyebabkan banjir yang dalam di daerah-daerah dataran rendah seperti Hang Fa Chuen dan Siu Sai Wan.
Beberapa maskapai besar di China dan Hongkong juga dipaksa untuk membatalkan penerbangannya pada hari Ahad. Bandara Internasional Hong Kong mengalami gangguan perjalanan dengan hampir 900 penerbangan ditunda atau dibatalkan.
Sistem Penanggulangan Bencana dan Koordinasi Global PBB memperkirakan bahwa 43,4 juta orang akan terdampak badai Mangkhut jika angin topan tersebut tidak lekas lenyap.(L/R04/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant